Alodokter, izin bertanya ya dok. Apakah kita boleh menolak melayani telpon dari keluarga pasien yang ingin mengetahui kondisi penyakit keluarganya yang dirawat?
Menyampaikan kondisi penyakit pada keluarga pasien melalui telepon - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Menyampaikan kondisi penyakit pada keluarga pasien melalui telepon
Dibalas 07 Desember 2019, 18:44
dr. Anggi Setiawan
Dokter Umum
Alodokter, izin bertanya ya dok. Apakah kita boleh menolak melayani telpon dari keluarga pasien yang ingin mengetahui kondisi penyakit keluarganya yang dirawat?
Dibuat 06 Desember 2019, 17:11
06 Desember 2019, 19:02
dr.mudsa ileto
Dokter Umum
alodok,
sebaiknya tetap kembali merujuk kepada kode etik kedokteran indonesia dok. menurut kodeki kita hanya boleh membuka rahasia pasien dan dokter jika diminta secara resmi menurut hukum dan atas seizin pasien langsung
untuk kasus ini sebaiknya pertimbangkan usia pasien. jika pasien sudah dewasa sebaiknya tetap sebatas izin pasien dok, apalagi jika diagnosa penyakit yang diderita bakal menimbulkan stigmatisasi di keluarga dan masyarakat seperti gangguan jiwa, infeksi menular seksual dll.
mohon di koreksi jika salah
sebaiknya tetap kembali merujuk kepada kode etik kedokteran indonesia dok. menurut kodeki kita hanya boleh membuka rahasia pasien dan dokter jika diminta secara resmi menurut hukum dan atas seizin pasien langsung
untuk kasus ini sebaiknya pertimbangkan usia pasien. jika pasien sudah dewasa sebaiknya tetap sebatas izin pasien dok, apalagi jika diagnosa penyakit yang diderita bakal menimbulkan stigmatisasi di keluarga dan masyarakat seperti gangguan jiwa, infeksi menular seksual dll.
mohon di koreksi jika salah
06 Desember 2019, 22:26
dr. Anggi Setiawan
Dokter Umum
Baik dok, apakah kita boleh menolak untuk memberikan informasi melalui telpon kepada keluarga pasien dengan alasan lebih baik bertatap muka secara langsung dok?
07 Desember 2019, 08:12
dr.Ratu Intania
Dokter Umum
Setuju dok. Kalau pasiennya sudah cukup umur, perlu persetujuan dari pasiennya itu sendiri. Selain itu, keluarga yg dimaksud itu apakah keluarga dekat seperti ayah atau ibu atau pasangan?
Kalau menurut saya, kalau memang keluarganya ingin tau tentang kondisi pasien, lebih baik minta persetujuan pasiennya langsung, bisa dengan cara pasiennya yg menyampaikan ke kita unjuk dijelaskan keluarganya, lebih baik lagi kalau penjelasannya secara tatap muka.
Kalau menurut saya, kalau memang keluarganya ingin tau tentang kondisi pasien, lebih baik minta persetujuan pasiennya langsung, bisa dengan cara pasiennya yg menyampaikan ke kita unjuk dijelaskan keluarganya, lebih baik lagi kalau penjelasannya secara tatap muka.
06 Desember 2019, 18:13
dr.Deasy Mediawaty, Sp.THT-KL
Dokter Spesialis THT
Mungkin maksud Dr. Anggi jika kita merawat pasien, dan keluarga pasien yg tdk berada di tempat pasien dirawat, meminta info dr kita melalui telepon.
Menurut saya lebih baik dijelaskan kepada keluarga yg ada bersama pasien. Kalau tidak keberatan menerima telf tersebut ya silakan, namun perlu disampaikan bahwa lebih baik bertemu langsung
Menurut saya lebih baik dijelaskan kepada keluarga yg ada bersama pasien. Kalau tidak keberatan menerima telf tersebut ya silakan, namun perlu disampaikan bahwa lebih baik bertemu langsung
06 Desember 2019, 17:40
dr. Ivani Ridwan
Dokter Umum
Alodokter, mungkin sekedar opini saja, sebaiknya diedukasi untuk meminta penjelasan kondisi pasien yg dirawat ke dokter yang merawat nya secara langsung, untuk menghindari kesalahpahaman antara dokter Online dengan dokter offline.
Karena ditakuti keluarga membanding2kan antara pernyataan antar dokter (dokter Online dan offline)
Karena ditakuti keluarga membanding2kan antara pernyataan antar dokter (dokter Online dan offline)
06 Desember 2019, 19:02
dr.mudsa ileto
Dokter Umum
alodok,
sebaiknya tetap kembali merujuk kepada kode etik kedokteran indonesia dok. menurut kodeki kita hanya boleh membuka rahasia pasien dan dokter jika diminta secara resmi menurut hukum dan atas seizin pasien langsung
untuk kasus ini sebaiknya pertimbangkan usia pasien. jika pasien sudah dewasa sebaiknya tetap sebatas izin pasien dok, apalagi jika diagnosa penyakit yang diderita bakal menimbulkan stigmatisasi di keluarga dan masyarakat seperti gangguan jiwa, infeksi menular seksual dll.
mohon di koreksi jika salah
sebaiknya tetap kembali merujuk kepada kode etik kedokteran indonesia dok. menurut kodeki kita hanya boleh membuka rahasia pasien dan dokter jika diminta secara resmi menurut hukum dan atas seizin pasien langsung
untuk kasus ini sebaiknya pertimbangkan usia pasien. jika pasien sudah dewasa sebaiknya tetap sebatas izin pasien dok, apalagi jika diagnosa penyakit yang diderita bakal menimbulkan stigmatisasi di keluarga dan masyarakat seperti gangguan jiwa, infeksi menular seksual dll.
mohon di koreksi jika salah
06 Desember 2019, 19:02
dr.mudsa ileto
Dokter Umum
alodok,
sebaiknya tetap kembali merujuk kepada kode etik kedokteran indonesia dok. menurut kodeki kita hanya boleh membuka rahasia pasien dan dokter jika diminta secara resmi menurut hukum dan atas seizin pasien langsung
untuk kasus ini sebaiknya pertimbangkan usia pasien. jika pasien sudah dewasa sebaiknya tetap sebatas izin pasien dok, apalagi jika diagnosa penyakit yang diderita bakal menimbulkan stigmatisasi di keluarga dan masyarakat seperti gangguan jiwa, infeksi menular seksual dll.
mohon di koreksi jika salah
sebaiknya tetap kembali merujuk kepada kode etik kedokteran indonesia dok. menurut kodeki kita hanya boleh membuka rahasia pasien dan dokter jika diminta secara resmi menurut hukum dan atas seizin pasien langsung
untuk kasus ini sebaiknya pertimbangkan usia pasien. jika pasien sudah dewasa sebaiknya tetap sebatas izin pasien dok, apalagi jika diagnosa penyakit yang diderita bakal menimbulkan stigmatisasi di keluarga dan masyarakat seperti gangguan jiwa, infeksi menular seksual dll.
mohon di koreksi jika salah
07 Desember 2019, 06:35
dr. Pika Novriani Lubis
Dokter Umum
Alo Dok,
Setuju dgn TS sebelumnya, sebaiknya penjelasan dilakukan langsung secara tatap muka bersama-sama dgn pasien yg bersangkutan. Krn memang etikanya, jika pasien telah dewasa, pemberitahuan informasi harus seizin pasien. Mgkn saat di telepon bisa dijelaskan secara normatif agar tdk salah paham ya dok.
Setuju dgn TS sebelumnya, sebaiknya penjelasan dilakukan langsung secara tatap muka bersama-sama dgn pasien yg bersangkutan. Krn memang etikanya, jika pasien telah dewasa, pemberitahuan informasi harus seizin pasien. Mgkn saat di telepon bisa dijelaskan secara normatif agar tdk salah paham ya dok.
07 Desember 2019, 18:44
dr.Siti Ossy Revani
Dokter Umum
Sebagai tambahan dok, penting untuk mengetahui seberapa dekat hubungan kekerabatan si penelpon dengan pasien. Hubungan kekerabatan vertikal (pasangan, anak) lebih diutamakan daripada yg horizontal (saudara laki-laki, saudara perempuan, sepupu, paman, nenek dll). Contoh jika penelpon adalah anaknya tentu kita lebih berkewajiban untuk menjelaskan kondisi pasien. Namun jika pasien memiliki beberapa anak, penjelasan kepada 1 anak dinilai cukup. Sampaikan untuk dapat menyebarkan info tersebut terhadap saudaranya yg lain.