Alo dokter,

Berdasarakan penelitian, konstipasi fungsional pada bayi biasa terjadi pada usia anak mulai diberikan makanan padat. Onset konstipasi disebabkan oleh kerja usus  bayi harus beradaptasi dari mencerna minuman ASI atau susu, menjadi bubur.

Diagnosis konstipasi pada bayi dan balita adalah bila memenuhi 2 dari kriteria berikut (Kriteria Rome III):

·         BAB 2 kali atau lebih sedikit dalam 1 minggu,

·         Setidaknya satu episode per minggu mengalami inkontinensia pada anak yang telah memiliki keterampilan toileting,

·         Riwayat eksesif retensi feses

·         Riwayat BAB yang menyakitkan atau keras,

·         Riwayat feses yang besar dan keras sehingga terjadi obstruksi saat di toilet.

Biasanya orangtua akan diberi edukasi untuk memberikan makanan berserat dan mengonsumsi air lebih banyak. Tetapi penelitian baru-baru ini menunjukan pedoman tersebut kurang manjur. Didapatkan bahwa stress sangat mempengaruhi kebiasaan BAB  pada bayi atau anak, termasuk stress saat pemberian makanan padat dan saat toilet training. Karena itu, orangtua juga harus diberikan edukasi cara menghindari stess pada bayi atau anaknya.

Terapi obat yang direkomendasikan adalah pemberian obat pencahar oral, dengan mempertimbangkan efektivitas dan konsekuensinya.

Referensi: https://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12887-019-1652-y

Hati² pemberian pencaharnya dok.. coba kasih L-Bio 1x1. Biasanya bisa membantu ~

Bisa fungsional, misalnya krn imbalance elektrolit (Na, K, Cl, Mg).
Bisa anatomical, krn hirschprung