ALO, Dokter!

Efikasi masker medis (masker bedah) dan masker KN95 (respirator) memang masih diperdebatkan sampai saat ini. Pasalnya, penentuan efikasi respirator masih terkendala oleh parameter tingkat kepatuhan, standarisasi definisi, dan cara penilaian yang cenderung subjektif. Sehingga, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan perbandingan ini.

Walaupun begitu, WHO dan CDC merekomendasikan pemakaian respirator pada tenaga kesehatan yang merawat COVID-19 dan penyakit lain yang bersifat aerosol. Sedikit berbeda dengan WHO dan CDC, National Institute for Occupational Safety and Health Administration juga menganjurkan pemakaian respirator bersertifikasi pada tenaga kesehatan yang merawat pasien dengan gejala influenza. 

Oleh sebab itu, pemakaian respirator tetap perlu digunakan oleh tenaga kesehatan, dengan menerapkan pengecekan kebocoran masker serta langkah memakai dan melepas respirator dengan benar. Selain itu, menggunakan alat pelindung lain yang adekuat serta cuci tangan dapat memaksimalkan upaya pencegahan COVID-19 pada tenaga kesehatan.

Hal ini juga sudah dibahas lebih dalam di artikel Alomedika berikut ini, Dok:

https://www.alomedika.com/efikasi-masker-bedah-dan-masker-respirator-n95-untuk-mencegah-infeksi-saluran-pernapasan-pada-tenaga-medis

Semoga bisa membantu menjawab.

Alo Dokter,Tergantung kebutuhan sih dok, kalau di FKTP dokter melakukan tindakan yg bersinggungan dgn COVID-19 misalnya pelaksanaan rapid test atau pengambilan swab PCR lebih baik pakai KN95 yg ekivalen dgn N95. Cuma review dari teman-teman yg pernah menggunakan lebih tipis dibanding N95 atau FFP2.Utk lebih lengkap mengenai APD, dokter bisa download pedomannya di link ini dok https://covid19.go.id/p/protokol/standar-apd-untuk-penanganan-covid-19-di-indonesia-revisi-2-tanggal-11-agustus-2020