Alo Dokter,

 

Mengenai hal ini memang cukup sering membuat bingung, ya. Saya sendiri selama ini memahami konteks alergi dengan efek samping hanya berdasarkan faktor imunologinya saja. Namun memang dari beberapa sumber yang saya baca ada beberapa anggapan. Saya coba lampirkan beberapa, ya:

 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK447110/

Pada laman tersebut, dikatakan bahwa reaksi alergi obat merupakan bagian dari efek samping obat. 

 

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23529453/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6157123/

AAAAI

Sedangkan pada laman-laman tersebut, alergi digolongkan sebagai bagian dari adverse drug reactions.

 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6157123/

Nah, pada laman jurnal ini dijelaskan bahwa ada 2 tipe dalam klasifikasi adverse drug reaction, yaitu yang predictable dan unpredictable.

Side effects masuk ke dalam ADR predictable, sedangkan alergi obat masuk ke dalam ADR unpredictable yang diperantarai oleh sistem imun. 

 

So, correct me if I'm wrong, pada beberapa jurnal tadi, kategori alergi obat lebih diutamakan ke kaitannya terhadap reaksi imunologis, sehingga menimbulkan gejala alergi yang kita kenal secara umum. 

 

Efek samping obat dapat diantisipasi karena sudah ada penelitian terhadap kandungan obat dan sistem organ tubuh. Namun alergi obat merupakan hal dapat terjadi dan tidak selalu dapat diprediksi, meski setiap obat memiliki peluang ADR berupa alergi, sebesar 5-10%. 

 

Atau jika boleh saya kutip: "All medications have the potential to cause side effects, but only about 5 to 10% of adverse reactions to drugs are allergic."

 

Mungkin seperti itu yang dapat sampaikan, semoga bermanfaat. 

Jika ada TS yang ingin menambahkan atau mengkoreksi, monggo, mohon masukannya :)

Terimakasih banyak dok sharing ilmunya. Sangat bermanfaat