Membedakan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa - Anak Ask the Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

ALO dr. Budiyanto, Sp.A.. Bagaimanakah cara cepat membedakan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa? Terima kasih Dokter

Diskusi Dokter

16 Agustus 2022, 16:16
dr.Budiyanto, SpA
dr.Budiyanto, SpA
Dokter Spesialis Anak

Alo dok selamat sore,

Ke-2 hal tersebut sebetulnya memiliki patofisiologi yang sangat berbeda, namun memang terkadang sukar dibedakan secara klinis, bahkan mungkin pada individu yang sama terjadi 2 hal tersebut secara bersamaan.

Untuk alergi susu sapi tentunya memiliki mekanisme reaksi antara antigen protein susu sapi, yang paling dominan adalah beta-lactoglobulin, dengan antibodi yang terbentuk pada host atopik yang telah mengalami sensitisasi terhadap alergen tersebut. Gejala bervariasi, ada tipe alergi yg IgE mediated dan non-IgE mediated, dengan target organ hampir seluruh organ di dalam tubuh, namun mungkin yang tersering pada kulit, saluran cerna, dan saluran nafas.

Sedangkan intoleransi laktosa berhubungan dengan proses malabsorpsi, dalam hal ini laktosa, kompleks disakarida glukosa-galaktosa yang banyak terkandung dalam susu sapi, akibat berkurangnya atau ketiadaan enzim laktase yang dibutuhkan untuk memecah substrat tersebut. Akibat laktosa tidak terpecah, maka substrat yang seharusnya terserap di usus halus akan diteruskan ke usus besar dan difermentasi oleh mikrobiota usus, dengan hasil antara lain gas dan asam lemak rantai pendek, sehingga timbul gejala antara lain kembung, mual, nyeri perut, tinja asam, diare (akibat transit usus yang dipercepat).

Untuk membedakan pada kasus yang agak meragukan, misalnya diare pada anak yang barusaja mendapatkan susu sapi (sebelumnya ASI eksklusif), maka tentu mulai dari penggalian medical history yang cermat, misalnya usia (alergi jarang terjadi pada usia di atas 2-3 tahun), adanya riwayat alergi pada keluarga atau saudara, adanya keluhan yang mendahului (mis ada muntah dan demam mungkin merupakan hallmark infeksi virus yang juga dapat menyebabkan intoleransi laktosa sekunder). Dari pemeriksaan fisik, pada umumnya untuk alergi sering dijumpai gejala2 lain mis adanya dermatitis atopik dll, jarang gejala saluran cerna sebagai gejala tunggal, walau masih mungkin.

1 lagi tambahan, intoleransi laktosa primer jarang terjadi pada usia bayi, kecuali pada kasus kongenital yang berat, yang sering adalah sekunder akibat infeksi virus dengan gejala diare. Intoleransi laktosa lebih sering terjadi pada usia remaja s.d. dewasa terutama pada ras Asia, di mana lebih dari 80% populasi sudah mengalami down regulation dari produksi laktase.

Demikia semoga dapat menjawab.