Alodokter, izin bertanya dok. Saya pernah dapat kasus pasien perempuan usia 30an sudah 2 kali isoman @14 hari, selesai isoman pertama swab PCR ctnya 28.78...
Mohon pencerahan mengenai covid19 - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Mohon pencerahan mengenai covid19
Alodokter, izin bertanya dok.
Saya pernah dapat kasus pasien perempuan usia 30an sudah 2 kali isoman @14 hari, selesai isoman pertama swab PCR ctnya 28.78 kedua kali selesai isoman nilai 32.53. Saat ini pasien hanya memiliki gejala batuk sedikit2 dan nyeri kepala. Pasien bertanya apakah sudah boleh beraktivitas seperti biasa? Walaupun di rumah ada bayi, orang tua(diabetes 6 tahunan dan terkontrol )
Pasien juga menanyakan apa yg dapat di lakukan utk menurunkan nilai Ct selain dgn meningkatkan imunitas tubuh.
Kemudian pertanyaan tambahan saya,
1. boleh kah minta arahan pasien dgn pcr ct berapappun dgn gejala ringan/tidak bergejala apakah sebaiknya di isoman saja atau sudah boleh beraktivitas biasa? Atau PCR positif namun dgn nilai CT tinggi baru boleh beraktivitas seperti biasa? Karena kan selama ini nilai ct ndak bisa di jadikan utk monitoring pasien covid 19, namun nilai CT di jadikan indikator infeksius atau tidaknya.
2. apakah pasien perlu utk periksa pcr ulangan 2 minggu kemudian, setelah isoman 14 hari namun sekarang masih ada gejala berat.
3. Bagaimana utk kasus yg periksa awal PCR positif dgn gejala sedang, setelah isoman 14 hari PCR negatif, namun 2 minggu kemudian ada PCR ulangan/dari kantor namun hasilnya positif dan dari awal sampai sekarang pasien tetap memiliki gejala ringan/sedang.
Saya bingung dok, ada beda2 pendapat, dan belum ada baca pasti guideline yg benar2 standarnya bagaimana, kalau ada info yg terpercaya, mohon bantuan informasi dan pencerahan atas kasus saya. Trima kasih, dan salam sejawat.
Berarti kesimpulannya dok, nilai CT tidak ada peran utk monitoring karantina pasien ya dok. Acuannya hanya pada bebas gejala/gejala ringan 3 hari? Kalau setelah 1 siklus 14 hari trnyata masih positif dan bergejala, berarti harus karantina 10 hari lagi atau wajib 3 hari bebas gejala?
positif persisten yang disebabkan oleh terdeteksinya fragmen atau partikel virus yang sudah tidak aktif.Berdasarkan buku pedoman tatalaksana covid jilid 3 untuk kasus tanpa gejala, ringan, dan sedang tidak perlu dilakukan pemeriksaan PCR untuk follow-up. Pemeriksaan follow-up hanya dilakukan pada pasien yang berat dan kritis.
Pengalamanku dalam 3 bln setelah terkonfirmasi positif, pasien bisa menunjukkan PCR positif lalu negatif secara bergantian, jadi bila tidak ada gejala lagi sebaiknya tidak dilakukan PCR. PCR yg positif bisa saj krn persistent viral shedding, sementara negatif bisa krn negatif palsu (referensi mengenai megatif palsu coba dilihat di sini >> ttps://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMp2015897 dan https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213007120303531. Negatif palsu juga bisa disebabkan krn kesalahan prosedural misalnya sampel kurang mencukupi atau pengambilan sampel kurang baik. Utk menyiasati kebijakan kantor, coba direkomendasikan rapid antigen pada pasien. Rapid antigen akan positif pada infeksi akut, jadi dapat membantu membedakan pada pasien bergejala apakah pasien mengalami long covid atau memang terinfeksi kembali.