Salam alodokter, mohon pencerahannya, apakah untuk memulai MPASI saat ini lebih dianjurkan atau dibolehkan pemberian dimulai dengan bubur fortifikasi atau...
Memilih jenis bubur sebagai makanan pengganti ASI - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Memilih jenis bubur sebagai makanan pengganti ASI
Salam alodokter, mohon pencerahannya, apakah untuk memulai MPASI saat ini lebih dianjurkan atau dibolehkan pemberian dimulai dengan bubur fortifikasi atau dengan menu tunggal dulu, krn pertimbangan kebutuhan zat besi bayi dan nutrisi lainnya?
Berikut ada artikel mengenai pertanyaan dokter, dari website idai.or.id
Bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Kesalahan yang sering ditemukan adalah persepsi keliru tentang buruknya MPASI komersial. MPASI komersial dianggap berbahaya karena kandungannya yang tidak organik, vitamin dan mineral yang bukan berasal dari bahan alami dan adanya pengawet yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Hal ini menyebabkan banyak ibu yang tidak bisa masak atau ibu bekerja memilih membeli bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran.
MPASI komersial dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. MPASI komersial mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.
Manfaat dari MPASI komersial bisa dilihat dari ilustrasi berikut. Bayi berusia 6 bulan atau lebih memiliki kebutuhan asupan zat besi 11 mg/hari. ASI hanya mensuplai zat besi sekitar 2 mg sisanya harus didapatkan dari MPASI. Makanan yang mengandung zat besi tinggi contohnya daging sapi, hati sapi atau ayam, dan ikan. Bayi harus mengkonsumsi sekitar 400 g daging sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Hal ini tentunya sangat sulit dilakukan karena kapasitas lambung bayi yang kecil disertai kemampuan ekonomi masyarakat yang tidak memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan makanan yang difortifikasi kandungan vitamin dan mineralnya yaitu MPASI komersial atau susu formula.
Bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran memang dibuat dari bahan organik, namun apakah proses pembuatannya bersih dan higienis tidak ada yang bisa menjamin. Kandungan makro dan mikronutriennya juga tidak terstandar sehingga penulis tidak bisa menentukan apakah kandungannya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu para ibu harus cermat dalam memilih bubur bayi sehat agar bayi tetap mendapat kandungan nutrisi yang baik.
MPASI buatan sendiri di rumah tetap merupakan pilihan utama sebagai MPASI karena memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa dan kandungan zat gizi yang lebih terjamin. Keberagaman pangan saat bayi makan MPASI buatan sendiri juga akan memberikan pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya. Namun, pada kondisi MPASI buatan sendiri tidak bisa diberikan, para ibu tidak perlu lagi takut untuk memberikan MPASI komersial.
Penulis : Dr. Angga Wirahmadi, Sp.A
Reviewer : Dr. Endang Dewi Lestari, MPH, Sp.A(K)
Sumber: idai.or.id
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Baiknya diberikan bahan makanan yg mengandung makro dan mikronutrien lengkap, boleh berupa bubur susu terfortifikasi(buatan pabrik) atau homemade, disesuaikan dengan tekstur nya(bubur kental).
Memang kelebihan bubur terfortifikasi adalah, kandungan nutrisnya sdh jelas terhitung sesuai kebutuhan bayi, sdgkan homemade lbh susah mengukur takaran bahan baku yg memenuhi nutrisi bayi termasuk salah satunya zat besi, tp tentu kalau yakin bs menyajikannya dgn baik maka diberikan homemade ya dok.
Tdk dianjurkan dimulai menu tunggal.
Sperti sumber yg diberikan oleh dr adib, bubur terfortifikasi sdh melalui ijin dan aman dikonsumsi.
Alo Dok,
Saya izin sharing pengalaman dan pengetahuan dari buku mpasi dan seminar parenting yang pernah saya ikuti bahwa pemberian menu tunggal bisa diberikan jika ada riwayat alergi. Tujuannya agar mudah mengidentifikasi jenis makanan penyebab alergi. Namun, jika yakin tidak akan terjadi alergi baik sekali jika diberikan lengkap menu 4 bintang artinya mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin/mineral. Paling baik jika bisa menyajikan mpasi homemade agar anak terbiasa dengan makanan keluarga dan menunya bisa bervariasi (yang penting ibu kreatif hehhehe). Akan tetapi jika tidak bisa atau perlu tambahan zat besi, pilihan lain adalah memberikan makanan fortifikasi. Jangan lupa juga utk selalu menerapkan responsive feeding saat waktu makan.
Berikut sekelumit mengenai mpasi :
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
http://www.idai.or.id/wp-content/uploads/2015/07/merged_document.pdf
ALO dr. Fahri Dwi Permana,
Pemilihan MPASI merupakan hal yang penting dalam 1000 hari pertama kehidupan anak. Mengingat nutrisi di ASI sudah tidak mencukupi setelah 6 bulan, terutama mikronutrien zat besi dan zinc, pemilihan jenis MPASI menjadi penting.
Kurangnya Fe dan Zn dicurigai dapat menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, stunting, atau gangguan perkembangan neurokognitif anak.
Beberapa penelitian mengatakan pemberian MPASI yang difortifikasi membuat status besi dan zinc anak lebih tinggi.
Namun penelitian mengenai pemberian MPASI yang difortifikasi dengan endpoint gangguan sistem kekebalan tubuh, stunting, atau gangguan perkembangan neurokognitif anak masih terbatas.
Jadi memang perlu penelitian lebih lanjut dok kalau pendapat saya. Dan yang perlu diingat pemilihan MPASI juga perlu mempertimbangkan hal lain, seperti kondisi anak, persiapan, penyimpanan, jumlah, konsistensi, serta nutrisi lainnya.
CMIIW, Mungkin ada TS spesialis anak yang bisa bantu.
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4636122/
Berikut ada artikel mengenai pertanyaan dokter, dari website idai.or.id
Bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Kesalahan yang sering ditemukan adalah persepsi keliru tentang buruknya MPASI komersial. MPASI komersial dianggap berbahaya karena kandungannya yang tidak organik, vitamin dan mineral yang bukan berasal dari bahan alami dan adanya pengawet yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Hal ini menyebabkan banyak ibu yang tidak bisa masak atau ibu bekerja memilih membeli bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran.
MPASI komersial dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. MPASI komersial mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.
Manfaat dari MPASI komersial bisa dilihat dari ilustrasi berikut. Bayi berusia 6 bulan atau lebih memiliki kebutuhan asupan zat besi 11 mg/hari. ASI hanya mensuplai zat besi sekitar 2 mg sisanya harus didapatkan dari MPASI. Makanan yang mengandung zat besi tinggi contohnya daging sapi, hati sapi atau ayam, dan ikan. Bayi harus mengkonsumsi sekitar 400 g daging sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Hal ini tentunya sangat sulit dilakukan karena kapasitas lambung bayi yang kecil disertai kemampuan ekonomi masyarakat yang tidak memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan makanan yang difortifikasi kandungan vitamin dan mineralnya yaitu MPASI komersial atau susu formula.
Bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran memang dibuat dari bahan organik, namun apakah proses pembuatannya bersih dan higienis tidak ada yang bisa menjamin. Kandungan makro dan mikronutriennya juga tidak terstandar sehingga penulis tidak bisa menentukan apakah kandungannya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu para ibu harus cermat dalam memilih bubur bayi sehat agar bayi tetap mendapat kandungan nutrisi yang baik.
MPASI buatan sendiri di rumah tetap merupakan pilihan utama sebagai MPASI karena memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa dan kandungan zat gizi yang lebih terjamin. Keberagaman pangan saat bayi makan MPASI buatan sendiri juga akan memberikan pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya. Namun, pada kondisi MPASI buatan sendiri tidak bisa diberikan, para ibu tidak perlu lagi takut untuk memberikan MPASI komersial.
Penulis : Dr. Angga Wirahmadi, Sp.A
Reviewer : Dr. Endang Dewi Lestari, MPH, Sp.A(K)
Sumber: idai.or.id
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Baiknya diberikan bahan makanan yg mengandung makro dan mikronutrien lengkap, boleh berupa bubur susu terfortifikasi(buatan pabrik) atau homemade, disesuaikan dengan tekstur nya(bubur kental).
Memang kelebihan bubur terfortifikasi adalah, kandungan nutrisnya sdh jelas terhitung sesuai kebutuhan bayi, sdgkan homemade lbh susah mengukur takaran bahan baku yg memenuhi nutrisi bayi termasuk salah satunya zat besi, tp tentu kalau yakin bs menyajikannya dgn baik maka diberikan homemade ya dok.
Tdk dianjurkan dimulai menu tunggal.
Sperti sumber yg diberikan oleh dr adib, bubur terfortifikasi sdh melalui ijin dan aman dikonsumsi.
Alo Dok,
Saya izin sharing pengalaman dan pengetahuan dari buku mpasi dan seminar parenting yang pernah saya ikuti bahwa pemberian menu tunggal bisa diberikan jika ada riwayat alergi. Tujuannya agar mudah mengidentifikasi jenis makanan penyebab alergi. Namun, jika yakin tidak akan terjadi alergi baik sekali jika diberikan lengkap menu 4 bintang artinya mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin/mineral. Paling baik jika bisa menyajikan mpasi homemade agar anak terbiasa dengan makanan keluarga dan menunya bisa bervariasi (yang penting ibu kreatif hehhehe). Akan tetapi jika tidak bisa atau perlu tambahan zat besi, pilihan lain adalah memberikan makanan fortifikasi. Jangan lupa juga utk selalu menerapkan responsive feeding saat waktu makan.
Berikut sekelumit mengenai mpasi :
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
http://www.idai.or.id/wp-content/uploads/2015/07/merged_document.pdf
Berikut ada artikel mengenai pertanyaan dokter, dari website idai.or.id
Bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Kesalahan yang sering ditemukan adalah persepsi keliru tentang buruknya MPASI komersial. MPASI komersial dianggap berbahaya karena kandungannya yang tidak organik, vitamin dan mineral yang bukan berasal dari bahan alami dan adanya pengawet yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Hal ini menyebabkan banyak ibu yang tidak bisa masak atau ibu bekerja memilih membeli bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran.
MPASI komersial dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. MPASI komersial mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.
Manfaat dari MPASI komersial bisa dilihat dari ilustrasi berikut. Bayi berusia 6 bulan atau lebih memiliki kebutuhan asupan zat besi 11 mg/hari. ASI hanya mensuplai zat besi sekitar 2 mg sisanya harus didapatkan dari MPASI. Makanan yang mengandung zat besi tinggi contohnya daging sapi, hati sapi atau ayam, dan ikan. Bayi harus mengkonsumsi sekitar 400 g daging sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Hal ini tentunya sangat sulit dilakukan karena kapasitas lambung bayi yang kecil disertai kemampuan ekonomi masyarakat yang tidak memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan makanan yang difortifikasi kandungan vitamin dan mineralnya yaitu MPASI komersial atau susu formula.
Bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran memang dibuat dari bahan organik, namun apakah proses pembuatannya bersih dan higienis tidak ada yang bisa menjamin. Kandungan makro dan mikronutriennya juga tidak terstandar sehingga penulis tidak bisa menentukan apakah kandungannya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu para ibu harus cermat dalam memilih bubur bayi sehat agar bayi tetap mendapat kandungan nutrisi yang baik.
MPASI buatan sendiri di rumah tetap merupakan pilihan utama sebagai MPASI karena memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa dan kandungan zat gizi yang lebih terjamin. Keberagaman pangan saat bayi makan MPASI buatan sendiri juga akan memberikan pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya. Namun, pada kondisi MPASI buatan sendiri tidak bisa diberikan, para ibu tidak perlu lagi takut untuk memberikan MPASI komersial.
Penulis : Dr. Angga Wirahmadi, Sp.A
Reviewer : Dr. Endang Dewi Lestari, MPH, Sp.A(K)
Sumber: idai.or.id
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Bagaimana dok?
Berikut ada artikel mengenai pertanyaan dokter, dari website idai.or.id
Bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Kesalahan yang sering ditemukan adalah persepsi keliru tentang buruknya MPASI komersial. MPASI komersial dianggap berbahaya karena kandungannya yang tidak organik, vitamin dan mineral yang bukan berasal dari bahan alami dan adanya pengawet yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Hal ini menyebabkan banyak ibu yang tidak bisa masak atau ibu bekerja memilih membeli bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran.
MPASI komersial dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. MPASI komersial mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.
Manfaat dari MPASI komersial bisa dilihat dari ilustrasi berikut. Bayi berusia 6 bulan atau lebih memiliki kebutuhan asupan zat besi 11 mg/hari. ASI hanya mensuplai zat besi sekitar 2 mg sisanya harus didapatkan dari MPASI. Makanan yang mengandung zat besi tinggi contohnya daging sapi, hati sapi atau ayam, dan ikan. Bayi harus mengkonsumsi sekitar 400 g daging sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Hal ini tentunya sangat sulit dilakukan karena kapasitas lambung bayi yang kecil disertai kemampuan ekonomi masyarakat yang tidak memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan makanan yang difortifikasi kandungan vitamin dan mineralnya yaitu MPASI komersial atau susu formula.
Bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran memang dibuat dari bahan organik, namun apakah proses pembuatannya bersih dan higienis tidak ada yang bisa menjamin. Kandungan makro dan mikronutriennya juga tidak terstandar sehingga penulis tidak bisa menentukan apakah kandungannya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu para ibu harus cermat dalam memilih bubur bayi sehat agar bayi tetap mendapat kandungan nutrisi yang baik.
MPASI buatan sendiri di rumah tetap merupakan pilihan utama sebagai MPASI karena memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa dan kandungan zat gizi yang lebih terjamin. Keberagaman pangan saat bayi makan MPASI buatan sendiri juga akan memberikan pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya. Namun, pada kondisi MPASI buatan sendiri tidak bisa diberikan, para ibu tidak perlu lagi takut untuk memberikan MPASI komersial.
Penulis : Dr. Angga Wirahmadi, Sp.A
Reviewer : Dr. Endang Dewi Lestari, MPH, Sp.A(K)
Sumber: idai.or.id
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Alo Dok,
Saya izin sharing pengalaman dan pengetahuan dari buku mpasi dan seminar parenting yang pernah saya ikuti bahwa pemberian menu tunggal bisa diberikan jika ada riwayat alergi. Tujuannya agar mudah mengidentifikasi jenis makanan penyebab alergi. Namun, jika yakin tidak akan terjadi alergi baik sekali jika diberikan lengkap menu 4 bintang artinya mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin/mineral. Paling baik jika bisa menyajikan mpasi homemade agar anak terbiasa dengan makanan keluarga dan menunya bisa bervariasi (yang penting ibu kreatif hehhehe). Akan tetapi jika tidak bisa atau perlu tambahan zat besi, pilihan lain adalah memberikan makanan fortifikasi. Jangan lupa juga utk selalu menerapkan responsive feeding saat waktu makan.
Berikut sekelumit mengenai mpasi :
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
http://www.idai.or.id/wp-content/uploads/2015/07/merged_document.pdf
Berikut ada artikel mengenai pertanyaan dokter, dari website idai.or.id
Bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Kesalahan yang sering ditemukan adalah persepsi keliru tentang buruknya MPASI komersial. MPASI komersial dianggap berbahaya karena kandungannya yang tidak organik, vitamin dan mineral yang bukan berasal dari bahan alami dan adanya pengawet yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Hal ini menyebabkan banyak ibu yang tidak bisa masak atau ibu bekerja memilih membeli bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran.
MPASI komersial dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. MPASI komersial mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.
Manfaat dari MPASI komersial bisa dilihat dari ilustrasi berikut. Bayi berusia 6 bulan atau lebih memiliki kebutuhan asupan zat besi 11 mg/hari. ASI hanya mensuplai zat besi sekitar 2 mg sisanya harus didapatkan dari MPASI. Makanan yang mengandung zat besi tinggi contohnya daging sapi, hati sapi atau ayam, dan ikan. Bayi harus mengkonsumsi sekitar 400 g daging sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Hal ini tentunya sangat sulit dilakukan karena kapasitas lambung bayi yang kecil disertai kemampuan ekonomi masyarakat yang tidak memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan makanan yang difortifikasi kandungan vitamin dan mineralnya yaitu MPASI komersial atau susu formula.
Bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran memang dibuat dari bahan organik, namun apakah proses pembuatannya bersih dan higienis tidak ada yang bisa menjamin. Kandungan makro dan mikronutriennya juga tidak terstandar sehingga penulis tidak bisa menentukan apakah kandungannya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu para ibu harus cermat dalam memilih bubur bayi sehat agar bayi tetap mendapat kandungan nutrisi yang baik.
MPASI buatan sendiri di rumah tetap merupakan pilihan utama sebagai MPASI karena memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa dan kandungan zat gizi yang lebih terjamin. Keberagaman pangan saat bayi makan MPASI buatan sendiri juga akan memberikan pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya. Namun, pada kondisi MPASI buatan sendiri tidak bisa diberikan, para ibu tidak perlu lagi takut untuk memberikan MPASI komersial.
Penulis : Dr. Angga Wirahmadi, Sp.A
Reviewer : Dr. Endang Dewi Lestari, MPH, Sp.A(K)
Sumber: idai.or.id
Ikatan Dokter Anak Indonesia