Alo dokterPx laki2 usia 30th datang dengan keluhan tidak bisa punya anak setelah menikah selama 5th, dan juga mengeluh ketika ejakulasi sering tidak muncrat,...
Intepretasi oligoasthenoteratozoospermia pasien laki-laki usia 30 tahun - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Intepretasi oligoasthenoteratozoospermia pasien laki-laki usia 30 tahun
Alo dokter
Px laki2 usia 30th datang dengan keluhan tidak bisa punya anak setelah menikah selama 5th, dan juga mengeluh ketika ejakulasi sering tidak muncrat, hanya netes. Sebelumnya sudah ke TS andrologi dan sudah cek sperma. TS tersebut mengatakan bahwa hasilnya cukup baik dan spermanya mendekati normal. Diberikan Tx berupa tamofen 1x 10mg dan pentoxyfilline 1x 400mg.
Riwayat pernah mengalami IMS ketika masih 17th dan sudah sembuh, riwayat pemakaian obat2 narkotika beberapa tahun yll dan sudah rehabilitasi.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda2 ginekomastia
Pertanyaan saya adalah apakah kira2 reasoning dan indikasi pemberian tx tsb pada px ini?
Apakah pH sperma yg terlampau basa bisa diperbaiki? Seberapa signifikan pengaruh pH sperma pada kesuburan pria? Apakah yg akan TS sarankan pada px tsb selain dirujuk ke sp. And?
Terimakasih
Alo dokter,
Obat Tamofen (selective estrogen receptor modulator / SERM) dan Pentoxyfilline (turunan methylxanthine) biasanya digunakan pada kasus infertilitas pria untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma. Referensi: https://www.karger.com/Article/Pdf/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5126744/
Studi menyebutkan pH 7,2 dan 8,2 merupakan kondisi optimal untuk motilitas sperma manusia. Perubahan motilitas dan viabilitas sperma secara biologis dipengaruhi oleh aktivitas Na + / K + -ATPase dan perubahan Ca2 + intraseluler dari sperma. Namun, belum ada studi yang memahami korelasi antara konsentrasi kalsium dan fosfat total terhadap jumlah dan motilitas sperma. Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4501804/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3879877/
Hasil spermatoanalisa pasien ini sepertinya tidak ada masalah jumlah dan motilitas secara in vitro. Mungkin ada pertimbangan lain dari Andrologist untuk memberi terapi tersebut di atas. Saya turut menyimak munkin ada sejawat yang dapat menjawab sebaiknya dirujuk ke mana lagi pasien ini.