Selamat sore Dok, izin sharing kasus menarik yg pernah dijumpai.Anak usia 9 tahun berat badan dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS, naik turun dengan pola...
Pansitopenia pada Malaria - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pansitopenia pada Malaria
Selamat sore Dok, izin sharing kasus menarik yg pernah dijumpai.
Anak usia 9 tahun berat badan dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS, naik turun dengan pola naik di pagi hari, dan turun di malam hari. Ketika demam tinggi, keluhan disertai menggigil, dan berkeringat dingin.
Enam hari SMRS, ada keluhan mual-muntah, nafsu makan turun, dan perut sakit terutama di ulu hati. Keluhan semakin dirasa memberat dengan adanya mimisan sebanyak 3 kali. Sudah minum parasetamol selama 3 hari namun keluhan belum membaik.
Pasien diketahui tinggal di area perkebunan.
Pemeriksaan fisik menunjukkan berat badan 25 Kg, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 124 kali/menit, suhu 39.4, pernafasan 26 kali per menit.
Konjungtiva pucat, sklera ikterik, nyeri tekan epigastrium, hepatomegali 2 jari BAC, kenyal, tepi tajam, nyeri tekan ( ), limpa teraba schuffner 2.
Pemeriksaa penunjang ditemukan: Hb 8.3 Ht 24.6 Leukosit 3.900 trombosit 51.000 SGOT/SGPT 59/54 Ur/Cr 12/0.4 GDR 102, tubex tes 2, RDT malaria: positif falciparum dan ADT ditemukan positif trofozoit falsiparum (gambar terlampir).
Diagnosis ditegakkan adalah malaria falsiparum berat.
Pengobatan diberikan: artesunat 60 mg per IV tiap 12 jam pada hari I, dilanjutkan dengan artesunat 60 mg IV tiap 24 jam pada hari II. Terapi kemudian diganti ke oral yaitu DHP 1x1.5 tablet selama 3 hari dan primakuin 1x1.5 tablet selama 1 hari. Pengobatan suportif lainnya adalah parasetamol 3x250 mg PO dan ranitidin 2x25 mg IV.
Secara klinis demam menjadi berkurang, begitu juga dengan gejala ikterik, nafsu makan menjadi baik.
Cek lab setelah pemberian artesunat membaik menjadi: Hb 8.5 leukosit 4.200 trombosit 135.000.
Cek lab setelah pemberian terapi oral selesai: Hb 10.9 leukosit 6.100 trombosit 222.000
Pemeriksaan ADT diulang dan dinyatakan negatif malaria dan pasien dinyatakan sembuh dari malaria.
Trims untuk sharing kasusnya dok,
menarik sekali, kalau boleh tau ini kasusnya di mana ya dok?
Saya ingin bertanya dok, di kasus yang dokter kirim primakuin diberikan sebanyak 1.5 tablet. Namun kami biasanya menggunakan primakuin untuk berat badan 25 kg hanya sebanyak 0.5 tablet. Menurut panduan kemenkes untuk tatalaksana malaria tahun 2017 juga menganjurkan untuk pemberian primakuin 0.5 tablet pada berat badan 25 kg. Untuk org dewasa juga maksimal diberikan 1 tablet. Mungkin dokter bisa share apabila mengenai panduan terbaru, atau pertimbangan menggunakan primakuin 1.5 tablet?
Anyway, sharingnya bagus dok sekali lagi terima kasih.
Berikut saya sertakan link tatalaksana malaria kemenkes 2017: http://www.pdpersi.co.id/kanalpersi/data/elibrary/bukusaku_malaria.pdf
Dosis primakuin adalah 0.75 mg/KgBB. Jadi 0.75 x 25 = 18.75 mg. Jadi dibulatkan saja ke 1.5 tablet.
Berikut sumber dari buku panduan pelayanan anak di rumah sakit: http://www.ichrc.org/641-malaria-tidak-berattanpa-komplikasi
sering-sering yaa dok...
Selamat sore Dok, izin sharing kasus menarik yg pernah dijumpai.
Anak usia 9 tahun berat badan dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS, naik turun dengan pola naik di pagi hari, dan turun di malam hari. Ketika demam tinggi, keluhan disertai menggigil, dan berkeringat dingin.
Enam hari SMRS, ada keluhan mual-muntah, nafsu makan turun, dan perut sakit terutama di ulu hati. Keluhan semakin dirasa memberat dengan adanya mimisan sebanyak 3 kali. Sudah minum parasetamol selama 3 hari namun keluhan belum membaik.
Pasien diketahui tinggal di area perkebunan.
Pemeriksaan fisik menunjukkan berat badan 25 Kg, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 124 kali/menit, suhu 39.4, pernafasan 26 kali per menit.
Konjungtiva pucat, sklera ikterik, nyeri tekan epigastrium, hepatomegali 2 jari BAC, kenyal, tepi tajam, nyeri tekan ( ), limpa teraba schuffner 2.
Pemeriksaa penunjang ditemukan: Hb 8.3 Ht 24.6 Leukosit 3.900 trombosit 51.000 SGOT/SGPT 59/54 Ur/Cr 12/0.4 GDR 102, tubex tes 2, RDT malaria: positif falciparum dan ADT ditemukan positif trofozoit falsiparum (gambar terlampir).
Diagnosis ditegakkan adalah malaria falsiparum berat.
Pengobatan diberikan: artesunat 60 mg per IV tiap 12 jam pada hari I, dilanjutkan dengan artesunat 60 mg IV tiap 24 jam pada hari II. Terapi kemudian diganti ke oral yaitu DHP 1x1.5 tablet selama 3 hari dan primakuin 1x1.5 tablet selama 1 hari. Pengobatan suportif lainnya adalah parasetamol 3x250 mg PO dan ranitidin 2x25 mg IV.
Secara klinis demam menjadi berkurang, begitu juga dengan gejala ikterik, nafsu makan menjadi baik.
Cek lab setelah pemberian artesunat membaik menjadi: Hb 8.5 leukosit 4.200 trombosit 135.000.
Cek lab setelah pemberian terapi oral selesai: Hb 10.9 leukosit 6.100 trombosit 222.000
Pemeriksaan ADT diulang dan dinyatakan negatif malaria dan pasien dinyatakan sembuh dari malaria.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3377033/#!po=40.6250
Mekanisme pansitopenia disebabkan oleh sindrom hematofagosit (HPS). Sindrom ini disebabkan oleh meningkatnya kadar sitokin pro inflamasi TNF-alfa, IL-2, IL-1, IL-6 yg menyebabkan depresi pada sel induk progenitor di sumsum tulang. Depresi ini menyebabkan anemia, leukopenia, trombositopenia.