Facebook 
Masuk dengan Email
Selamat siang, dr. Alvin. Saya punya pasien laki-laki usia 50 tahun, sejak usia 30 tahun hasil EKGnya sudah abnormal, treadmill test positif. Sudah melakukan...
Diskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Olahraga apa saja yang menjadi pantangan bagi pasien cardiomiopati tanpa gejala - Olahraga Ask The Expert
Dibalas 03 Februari 2021, 14:52
dr. Gloria Kemala Ate
Dokter Umum
Selamat siang, dr. Alvin. Saya punya pasien laki-laki usia 50 tahun, sejak usia 30 tahun hasil EKGnya sudah abnormal, treadmill test positif. Sudah melakukan echo hasilnya kardiomiopati dengan penebalan dinding ventrikel kiri. CT-Scan jantung tahun lalu nol.
Sekarang pasiennya ingin olahraga Dok, apakah ada anjuran jenis olahraga yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan? Terima kasih sebelumnya Dok.
Dibuat 03 Februari 2021, 14:09
03 Februari 2021, 14:52
dr. Alvin Wiharja SpKO
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga
Alo Dok!
Prinsip untuk penanganan kondisi pasien seperti itu adalah latihan tersupervisi dengan peningkatan bertahap. Pemeriksaan prepartisipasi dilengkapi untuk pasien seperti itu termasuk fitness test/pemeriksaan kebugaran, khususnya health related fitness (body compositition, flexibility, muscle strength, muscle endurance, cardiopulmonary endurance), setelah itu, berdasarkan data yang didapat kita dapat menyusun dosis olahraga yang sesuai, terapkan dosis tersebut lemudian dipantau/monitoring responnya. Penyesuaian dapat dilakukan setelah proses adaptasi terjadi. Demikian prinsipnya Dok, semoga membantu. Bila dalam konsultasi dirasa cukup perlu konsultasi rujukan, dapat ditujukan kepada rekan-rekan sejawat yang sesuai misalnya, sejawat kedokteran olahraga, sejawat kedokteran fisik dan rehabilitasi, atau sejawat lain. Semoga membantu. Terima kasih.
Prinsip untuk penanganan kondisi pasien seperti itu adalah latihan tersupervisi dengan peningkatan bertahap. Pemeriksaan prepartisipasi dilengkapi untuk pasien seperti itu termasuk fitness test/pemeriksaan kebugaran, khususnya health related fitness (body compositition, flexibility, muscle strength, muscle endurance, cardiopulmonary endurance), setelah itu, berdasarkan data yang didapat kita dapat menyusun dosis olahraga yang sesuai, terapkan dosis tersebut lemudian dipantau/monitoring responnya. Penyesuaian dapat dilakukan setelah proses adaptasi terjadi. Demikian prinsipnya Dok, semoga membantu. Bila dalam konsultasi dirasa cukup perlu konsultasi rujukan, dapat ditujukan kepada rekan-rekan sejawat yang sesuai misalnya, sejawat kedokteran olahraga, sejawat kedokteran fisik dan rehabilitasi, atau sejawat lain. Semoga membantu. Terima kasih.
