Prediabet-nya TGT atau GGP?

Kalau menurut Saya, kalau pasien patuh diet dan modifikasi lifestyle-nya dan ketika kontrol tetap menunjukkan kepatuhan yang sama dan perbaikan IMT, maka tidak konsul Sp.GK tidak masalah

Tapi kalau dietnya kacau lagi, ada rebound, atau risiko tinggi DM sebaiknya konsul Sp.GK

dr. Aldwin Arifin
Jun 19, 2018 at 05:54 PM

Ijin bertanya.

 

 

Pasien wanita 53 tahun datang ke tempat praktek dgn keluhan PREDIABETES dan Hipertensi. IMT awal 28 kg/m2. Pasien juga mempunyai kebiasaan makan tidak teratur, sehingga jam 9-10 pagi sudah lapar dan malah nyemil makanan berkalori tinggi.

 

Dipertemuan pertama saya rencanakan utk atur kembali kebiasaan makan pasien (restriksi kalori). 2 minggu berselang, si ibu kontrol BB turun 2,6 kg. 4 minggu berselang dari kunjungan awal, gula darah terkendali tanpa obat, BB si ibu pun total turun 4,5 kg dalam 4 minggu.

 

 

Pertanyaan saya jika ibu ini datang kembali untuk kontrol ulang, Apakah perlu untuk dirujuk ke dokter gizi?

Datang dengan keluhan prediabetes dan hipertensi. Ini maksudnya apakah sudah didiagnosa di tempat lain terus pasien putus pengobatan/pindah dokter atau bagaimana ya? Soalnya kan jarang pasien datang dengan keluhannya, "saya prediabetes dok."

Lalu di pertemuan pertama direncanakan untuk restriksi kalori ini siapa yang mengatur untuk restriksi kalorinya ya? Apakah dokter sendiri atau ahli gizi? Ini settingnya di klinik, praktek pribadi, atau puskesmas? Karena tentunya untuk bisa melakukan restriksi kalori, pasien harus diajarkan untuk bisa menghitung kalori dari apa yang ia makan.

Lalu kebingungan saya berikutnya (maaf kalau banyak nanyanya ya, tujuannya biar jelas n bisa mengerti kasusnya dengan baik), disampaikan bahwa 4 minggu kemudian, gula darah terkendali tanpa obat padahal pasiennya disampaikan prediabetes. Pada prediabetes kan memang gula darahnya masih normal dan hanya terlihat dari hasil tes toleransi glukosa oral.