Siang. Digoxin adalah obat untuk antiaritmia yang juga meningkatkan kotraktiitas jantung. Dari guideline terbaru, karena ternyata penelitian2 sebelumnya (pada masa lalu) tidak berkualitas terlalu baik, sehingga banyak biasnya, maka posisi digoxin adalah sebagai lini ke sekian (setelah ACE/ARNI, beta-blocker, MRA, SGLT2 inhibitor, ivabradine) dan furosemide bila ada kongesti pada kasus HFREF (Gagal Jantung dengan fraksi ejeksi rendah (< 35%). DIa "naik" kelas apabila pasien AF (Ivabradine tidak bisa diberikan) atau pada kondisi tensi yang rendah sekali (sehingga betablocker dan ARNI/ACE tidak bisa diberikan). Jadi tidak melihat NYHA kelas II atau III nya ya. Jadi contoh kasus, apabila ada pasien CHF, NYHA kelas II, dimana tensi pas2an, dan tetap ada simptomatik, AF, ada KI BB, dan pasien tidak sanggup SGLT-2 karena faktor biaya, dan fungsi ginjal aman, maka digoxin adalah a good option.