Bagaimana kira-kira dengan penggunaan APD di ruang Isolasi tekanan positif/alamiah? Dengan pertimbangan ventilasi yang memadai, pembersihan lingkungan sesuai...
Visite pada ruang isolasi tekanan positif/alamiah apakah cukup dengan menggunakan APD Level 2 - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Visite pada ruang isolasi tekanan positif/alamiah apakah cukup dengan menggunakan APD Level 2
Dibalas 20 Juli 2020, 14:53
dr.Andrea Putra Ramoh
Dokter Umum
Bagaimana kira-kira dengan penggunaan APD di ruang Isolasi tekanan positif/alamiah? Dengan pertimbangan ventilasi yang memadai, pembersihan lingkungan sesuai standar PPI secara rutin, kira-kira bisakah kita melakukan visite di Ruang Isolasi tersebut dengan cukup memakai APD Level 2 saja? Dengan catatan saat visite kita menerapkan PPI (hand hygiene, jaga jarak) dan sesudah visite kita wajib mandi/desinfeksi diri.
Dibuat 18 Juli 2020, 12:34
19 Juli 2020, 17:18
dr. Herman, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Alo dok,
Ini untuk pasien covid atau non covid dok?
Bila non covid, boleh saja dok.
Namun bila covid, disarankan untuk dirawat di ruangan isolasi bertekanan negatif dan menggunakan APD level 3.
Ini untuk pasien covid atau non covid dok?
Bila non covid, boleh saja dok.
Namun bila covid, disarankan untuk dirawat di ruangan isolasi bertekanan negatif dan menggunakan APD level 3.
20 Juli 2020, 14:29
dr. Pika Novriani Lubis
Dokter Umum
Izin menyimak dokter.
20 Juli 2020, 14:53
dr.Andrea Putra Ramoh
Dokter Umum
Selamat sore. Izin berdiskusi dan menanggapi.
WHO dan CDC sebenarnya tidak menganjurkan Hazmat (Level 3) dalam penanganan Covid19, Literatur APD yang diterbitkan April 2020 menulis yang mana sebenarnya Hazmat lebih cocok pada Ebola. Tetapi WHO dan CDC "tidak melarang" penggunaan Hazmat. Tetapi perlu diperhatikan masalah "Hand Hygiene 6 langkah" dan "Cara pakai dan melepas APD" yang harus kita akui, kadang tidak diperhatikan oleh Dokter.
Sebelum wabah Covid19 pun kalau kita mengecek data surveilans dan audit Hand Hygiene di Rumah Sakit, sebagian besar menyatakan yang mana Dokter dalah profesi yang "kurang patuh" Hand Hygiene.
Beberapa waktu yang lalu juga ada studi yang mengatakan bahwa banyaknya petugas kesehatan terpapar Covid disebabkan oleh ketidakpatuhan langkah-langkah melepas APD.
Standar WHO dan CDC untuk Covid adalah: Masker bedah, Masker N95 (pada situasi ruang tekanan negatif atau pada pasien dengan tindakan aerosol), Faceshield/Goggle, Gaun lengan panjang, Hanskun, dan Pelindung Kaki, alias APD LEVEL 2.
Mungkin kalau bisa berpendapat, jika kita mau pake Hazmat (Level 3), berarti kita memakai APD yang "susah pakai susah lepas", alangkah baiknya kita menerapkan PPI yang baik dan benar, dan menerapkan Hand Hygiene terutama saat melepas APD.
WHO dan CDC sebenarnya tidak menganjurkan Hazmat (Level 3) dalam penanganan Covid19, Literatur APD yang diterbitkan April 2020 menulis yang mana sebenarnya Hazmat lebih cocok pada Ebola. Tetapi WHO dan CDC "tidak melarang" penggunaan Hazmat. Tetapi perlu diperhatikan masalah "Hand Hygiene 6 langkah" dan "Cara pakai dan melepas APD" yang harus kita akui, kadang tidak diperhatikan oleh Dokter.
Sebelum wabah Covid19 pun kalau kita mengecek data surveilans dan audit Hand Hygiene di Rumah Sakit, sebagian besar menyatakan yang mana Dokter dalah profesi yang "kurang patuh" Hand Hygiene.
Beberapa waktu yang lalu juga ada studi yang mengatakan bahwa banyaknya petugas kesehatan terpapar Covid disebabkan oleh ketidakpatuhan langkah-langkah melepas APD.
Standar WHO dan CDC untuk Covid adalah: Masker bedah, Masker N95 (pada situasi ruang tekanan negatif atau pada pasien dengan tindakan aerosol), Faceshield/Goggle, Gaun lengan panjang, Hanskun, dan Pelindung Kaki, alias APD LEVEL 2.
Mungkin kalau bisa berpendapat, jika kita mau pake Hazmat (Level 3), berarti kita memakai APD yang "susah pakai susah lepas", alangkah baiknya kita menerapkan PPI yang baik dan benar, dan menerapkan Hand Hygiene terutama saat melepas APD.