Selamat sore teman sejawat. Izin diskusi untuk penggunaan statin, utamanya simvastatin. Di faskes primer umumnya diberi sediaan simvastatin 10mg. Tidak ada...
Penggunaan statin di faskes primer - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Penggunaan statin di faskes primer
Selamat sore teman sejawat. Izin diskusi untuk penggunaan statin, utamanya simvastatin. Di faskes primer umumnya diberi sediaan simvastatin 10mg. Tidak ada statin lain biasanya. Fibrat pun tidak ada.
Saya kadang bingung ketika pasien kondisi nya begini
1. Kolestrol total dan LDL normal, namun TG nya yang tinggi bahkan 2x lipat. Disini kami bingung bagaimana terapi nya karena hanya punya simvastatin
2. LDL naik, diberi simvastatin, dan diet, namun tidak signifikan. Umumnya dinaikkan dosisnya. Nah sebaiknya diberi 1x 2 - 4 tablet 10mg, atau frekuensi nya yg di tingkatkan ( 2-4x 1 tablet 10mg)?
3. Pasien hiperkolestrolemia baru. Kami beri simvastatin 1x10mg, berapa lama pasien perlu cek kolestrol lagi setelah mulai konsumsi obat?
4. Pasien dengan EKG OMI, gejala nya tidak signifikan. Tidak mau dirujuk. Apakah kami beri simvastatin saja? Apakah mulai dari dosis rendah?
Obat lainnya sebaiknya lebih ke amlodipin, candesartan, atau captopril?
Ikut urun pendapat ya.
Penanganan dislipidemia harus dilakukan secara komprehensif ya dok. Tidak cukup hanya dengan melihat hasil lab saja. Karena masing-masing orang punya resiko yang berbeda begitu pula dengan target terapinya.
Pertama kita tentukan dulu masalah pada pasien, ada masalah kardiovasc atau tidak. Kemudian kita hitung risikonya (bisa menurut AHA/NCEP-ATP III). Setelah itu baru tentukan intesitas terapi apa yg akan diberi dan berapa target terapinya.
Pertanyaan
1. Pasien hiperTG yg memiliki resiko ascvd tinggi, diterapi bila TG > 200 dgn target <150. Pilihan terapi pertama tetap dgn statin ya dok. Fibrat hanya diberi jika Tg >400 untuk cegah pankreatitis
2. Untuk pertanyaan ini coba diliat dulu bagaimana resiko pasien dan apakah dosis yang diberi sudah sesuai atau belum. Kalau belum sesuaikan dulu dosisnya.
3. Cek lab post inisiasi statin/perubahan dosis statin bole dilakukan 6-8 minggu kemudian. Jika sudah stabil boleh dicek 3-6 bulan sekali.
4. Jika memang ada kecurigaan ke arah PJK, namun tidak bisa/tidak mau dirujuk. Statin boleh diberi untuk memberikan efek proteksi agak plak tidak ruptur. Komorbid lain spt tekanan darah tinggi, DM, dll yang berhubungan dengan PJK juga harus ditangani secara maksimal.
Untuk dosis statinnya balik lagi tergantung skor resiko orang tersebut. Untuk antihipertensi jika <160/90 boleh dicoba dengan beta bloker, jika diatas itu saya sarankan kombinasi 2 obat antihipertensi
Skor risiko bisa dihitung disini: https://static.heart.org/riskcalc/app/index.html#!/baseline-risk
Semoga membantu