Pada onicomycosis.. Kapan diobati antijamur topikal? Kapan antijamur sistemik?
Lebih baik antijamur sistemik atau topikal untuk mengatasi onychomycosis - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Lebih baik antijamur sistemik atau topikal untuk mengatasi onychomycosis
Dibalas 20 September 2019, 10:30
dr. Hudiyati Agustini
Dokter Umum
Pada onicomycosis.. Kapan diobati antijamur topikal? Kapan antijamur sistemik?
Dibuat 11 September 2019, 20:52
11 September 2019, 22:26
dr. Fathir Miski
Dokter Umum
Malam dr. Hudiyati,
Izin kasi pendapat ya dok, untuk penentuan terapi pada onikomikosis, beberapa hal yang bisa menjadi patokannya seperti berikut:
1. Terapi topikal ditujukan jika ada:
- Superficial Onychomycosis
- Distal Lateral Subungual Onychomycosis, yang terbatas < 2/3 bagian distal, terbaik kurang 1/3 bagian distal dan yang terkena tidak lebih dari 3 kuku
- Pencegahan kambuh sesudah sembuh
2. Terapi sistemik diindikasikan pada:
- Distal Lateral Subungual Onychomycosis, > 2/3 distal atau lebih 3 kuku yang terkena
- Onikomikosis yang mengenai lunula
- Oleh karena kapang (mold)
Pada prinsipnya dalam pemilihan terapi onikomikosis, perlu diperhatikan yaitu tipe onikomikosis, keterlibatan matrik kuku, lokasi kuku (jari tangan atau jari kaki), jumlah kuku yang terlibat, agen penyebab, derajat keparahan, efek samping obat, interaksi obat, dan kemudahan penggunaan obat.
Pada beberapa studi melaporkan bahwa banyak kasus onikomikosis gagal dengan monoterapi, karena disebabkan oleh pertumbuhan kuku yang lambat dan konsentrasi obat yang suboptimal di kuku. Sedangkan terapi kombinasi obat antijamur sistemik dan topikal menunjukkan angka kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan hanya pemberian monoterapi, karena terapi kombinasi ini dapat meningkatkan aktifitas fungisidal, mengurangi resistensi obat, mencegah kekambuhan, meningkatkan toleransi dan keamanan obat. Cmiiw 🙏
http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/PERKEMBANGAN-TERBARU-ONIKOMIKOSIS.doc
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/49d9e9c108b2e5826d3fdc83b6954de3.pdf
17 September 2019, 08:50
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
Dokter Umum
11 September 2019, 22:26
Izin kasi pendapat ya dok, untuk penentuan terapi pada onikomikosis, beberapa hal yang bisa menjadi patokannya seperti berikut:
1. Terapi topikal ditujukan jika ada:
- Superficial Onychomycosis
- Distal Lateral Subungual Onychomycosis, yang terbatas < 2/3 bagian distal, terbaik kurang 1/3 bagian distal dan yang terkena tidak lebih dari 3 kuku
- Pencegahan kambuh sesudah sembuh
2. Terapi sistemik diindikasikan pada:
- Distal Lateral Subungual Onychomycosis, > 2/3 distal atau lebih 3 kuku yang terkena
- Onikomikosis yang mengenai lunula
- Oleh karena kapang (mold)
Pada prinsipnya dalam pemilihan terapi onikomikosis, perlu diperhatikan yaitu tipe onikomikosis, keterlibatan matrik kuku, lokasi kuku (jari tangan atau jari kaki), jumlah kuku yang terlibat, agen penyebab, derajat keparahan, efek samping obat, interaksi obat, dan kemudahan penggunaan obat.
Pada beberapa studi melaporkan bahwa banyak kasus onikomikosis gagal dengan monoterapi, karena disebabkan oleh pertumbuhan kuku yang lambat dan konsentrasi obat yang suboptimal di kuku. Sedangkan terapi kombinasi obat antijamur sistemik dan topikal menunjukkan angka kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan hanya pemberian monoterapi, karena terapi kombinasi ini dapat meningkatkan aktifitas fungisidal, mengurangi resistensi obat, mencegah kekambuhan, meningkatkan toleransi dan keamanan obat. Cmiiw 🙏
http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/PERKEMBANGAN-TERBARU-ONIKOMIKOSIS.doc
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/49d9e9c108b2e5826d3fdc83b6954de3.pdf
Jika sudah mengenai seluruh lempeng kuku, namun pada 1 jari saja, apakah boleh dilakukan ekstraksi kuku dok? Mengingat terapi yang cukup lama dok, 🙏
20 September 2019, 10:30
dr. Fathir Miski
Dokter Umum
Pagi dok,
Sebenarnya dari obat-obatan yang ada sudah efektif untuk terapi, jadi kadang sudah tidak diperlukan lagi tindakan ekstraksi kuku. Ekstraksi kuku sendiri bisa dilakukan jika ada kontra indikasi terhadap obat sistemik, kuku yang terkena 1-2, dan telah resisten terhadap obat.
Sebenarnya dari obat-obatan yang ada sudah efektif untuk terapi, jadi kadang sudah tidak diperlukan lagi tindakan ekstraksi kuku. Ekstraksi kuku sendiri bisa dilakukan jika ada kontra indikasi terhadap obat sistemik, kuku yang terkena 1-2, dan telah resisten terhadap obat.
Tujuannya sendiri juga untuk mengurangi massa jamur dan meningkatkan penetrasi terapi antijamur. Tindakan bedah ini sebaiknya tetap dikombinasi dengan obat antijamur sistemik. Tindakan invasif yang minimal spt mengikis/ kuret dulu lapisan jamur atau debris pada kuku sehingga bisa mengurangi beban kuku yang harus diobati, juga bisa dipikirkan. Pada akhirnya, untuk pilihan terapinya jangan lupa untuk pertimbangan dari segi kenyamanan dari pasiennya juga. cmiiw. Terima kasih
16 September 2019, 15:06
dr. Yoga Wahyu Pratiwi
Dokter Umum
Terima kasih dok infonya