Alo dr. Ruth, saya bantu jawab yah.



Kemungkinan transmisi COVID-19 dari penderita yang asimtomatik tidak lebih besar daripada transmisi dari pasien yang simtomatik. Namun sebelumnya, perlu dibedakan terlebih dahulu antara pasien yang presimtomatik (sedang dalam masa inkubasi dan akan mengalami gejala) dan asimtomatik (tidak pernah mengalami gejala apa pun)

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/q-a-coronaviruses

WHO menyatakan bahwa pasien yang simtomatik, bahkan dengan gejala ringan (misalnya batuk atau demam ringan) adalah sumber penularan utama. Penularan dari penderita yang asimtomatik telah dilaporkan oleh beberapa studi, walaupun belum diketahui seberapa sering hal itu terjadi. Studi di Singapura berdasarkan pelacakan kontak dari pasien COVID-19 menunjukkan bahwa 6,4% kasus COVID-19 mempunyai kontak dengan kasus yang presimtomatik.

https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/69/wr/mm6914e1.htm?s_cid=mm6914e1_w

Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang baik yang dapat menunjukkan penularan dari pasien asimtomatik.

 

Kira-kira bagaimana pendapat TS lain?

Alo dok, mari diskusi.
Setau saja, sampai saat ini asimptomatik covid masih dianggap dapat menularkan, namun belum diketahui secara pasti seberapa besar resiko penularannya.
Yang saat ini diketahui adalah penularan utama covid19 tetap melalui kasus yang simptomatik. pada kasus asimptomatik resiko penularannya lebih kecil, beberapa mengatakan sangat jarang, namun tetap dimungkinkan.
Demikian, terima kasih.

Wah, baik. 
Terimakasih atas ilmunya, dok.