Alo dok. Terima kasih atas pertanyaannya

Rapid antigen masih dapat mendeteksi varian tersebut, tentu saja jika waktu pengambilannya tepat dan jumlah virus (viral load) pada tubuh penderita yang cukup untuk dapat terdeteksi karena rapid antigen umumnya baru memberikan hasil positif jika viral load nya tinggi... Akan tetapi terdeteksi positif tersebut hanya terdeteksi sebagai positif untuk SARS CoV2 saja, tidak dapat mengidentifikasi sampai varian (baik varian omicron, delta, alfa dan lain-lain)... 

Untuk varian omicron ada metode skrining yang dapat dilakukan di lab dengan fasilitas RT PCR untuk Covid19 biasa tetapi menggunakan kit dan probe tertentu) yaitu skrining SGTF (S gene target failure)  karena dapat mendeteksi delesi pada posisi 67 dan 70 sekuens spikes... Namun karena deteksi tersebut juga dapat terjadi pada varian lain misalnya varian alfa, maka SGTF tersebut hanya berupa skrining saja,,, gold standard nya atau identifikasi pastinya tetap harus dengan WGS (whole genome sekuensing) dan WGS saat ini di Indonesia hanya dapat dilakukan di senter2 tertentu karena pada WGS ini dipetakan seluruh gen (genom) dari SARS CoV2.

Terima kasih