Alodokter!Izin bertanya terkait dengan suplementasi vit D pada bayi. Berdasarkan sumber artikel dari IDAI dan CDC (terlampir), pemberian suplementasi Vit D...
Suplementasi Vit D pada Bayi - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Suplementasi Vit D pada Bayi
Alodokter!
Izin bertanya terkait dengan suplementasi vit D pada bayi. Berdasarkan sumber artikel dari IDAI dan CDC (terlampir), pemberian suplementasi Vit D dianjurkan pada bayi utk membantu mencegah terjadinya rickets, karena vitamin D sangat sedikit terkandung pada ASI.
Yg ingin saya tanyakan, kira2 penerapan nya di Indonesia, bagaimana ya dok? Apakah mmg setiap bayi dianjurkan suplementasi vit D, atau cukup dengan paparan sinar matahari saja. Jika cukup dengan paparan sinar matahari saja, kira2 bagaimana cara "menjemur" yg baik?
Mohon asupan dokter, Terima kasih.
Artikel:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d
Alo Dok,
Jika maksudnya suplementasi vitamin D rutin rasanya belum menjadi pedoman nasional dok. Cara menjemur bayi yang baik adalah dengan tetap memakaikan pakaian dan dilakukan pada pagi hari (sebelum terlalu terik). Oleh karena, dari beberapa jurnal yg saya baca sebagian besar sun exposure dihindari pada jam 10 pagi sampai 4 sore. Mengenai durasi, baik AAP, WHO dan IDAI tidak mencantumkan jelas durasi dan ferkuensi ygg direkomendasikan (CMIIW). Pengalaman saya sendiri dan yang selama ini saya sarankan, menjemur bayi cukup dilakukan selama 10-15 menit.
Menariknya ada satu penelitian prospektif yg membuktikan bahwa kadar serum vitamin D (25(OH)D) meningkat pada bayi usia mulai 6 minggu yg dijemur selama 30 menit pada pukul 10-3 sore. IMHO, waktu aplikasi saya pikir bisa fleksibel dari pedoman yg dianjurkan bergantung pada kondisi geografis dan musim, misalnya di waktu yg sama di daerah dataran tinggi atau di musim panas kadar UV tentunya lebih tinggi.
Berikut referensinya selain IDAI, AAP dan WHO:
https://www.nice.org.uk/guidance/ng34/resources/sunlight-exposure-risks-and-benefits-1837392363205
https://link.springer.com/article/10.1007/s13312-017-1010-9
http://jpr.mazums.ac.ir/article-1-93-en.pdf
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/19381980.2016.1248325
Alo dr. Ervin!
Anjuran suplementasi vitamin D di artikel IDAI ini kan memang sudah disesuaikan dengan hasil penelitian di Indonesia yang menunjukkan bahwa memang angka anak yang mengalami defisiensi vitamin D ini tinggi. Jadi tentunya bisa diterapkan di Indonesia Dok.
Tambahan yang ingin saya kritisi dari artikel IDAI tersebut adalah terkait waktu menjemur bayi yang disampaikan di artikel tersebut yang menyarankan untuk menjemur bayi di antara jam 10.00-15.00. Studi yang menilai mengenai waktu pemberian di atas jam 10 ini kebanyakan adalah studi di negara dengan iklim dingin, misalnya di Finlandia, sehingga penerapannya di negara di daerah khatulistiwa seperti Indonesia tentunya perlu dipertimbangkan kembali.
Alo dokter ..
Mau menambahkan.. ada penelitian dari ahli gizi di Indonesia, mengenai kadar vitamin D dalam darah anak Indonesia cenderung kurang walaupun mendapat paparan sinar matahari. Hal ini disebabkan adiposa pada jaringan tubuh orang asia tenggara lebih tinggi. Sehingga ada anjuran untuk tetap memberi asupan makanan atau suplemen vitamin D kepada anak Indonesia, sesuai dosis dari IDAI.
Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3430647/