Alo Dokter, izin ikut berdiskusi

Meskipun tidak ada keluhan nyeri dada khas angina, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

• Nyeri epigastrik: Meskipun nyeri dada khas angina sering dijelaskan sebagai nyeri dada yang terasa seperti tertindih atau seperti tekanan, nyeri epigastrik juga bisa merupakan manifestasi dari iskemia miokardium pada infark miokard atau sindrom koroner akut (ACS). Ini karena bagian bawah jantung, yang mungkin terkena oleh iskemia pada kondisi ACS, bisa menyebabkan sensasi nyeri yang dirasakan di daerah epigastrik atau bahkan membingungkan dalam membedakannya dengan gangguan pencernaan seperti gastritis atau ulkus.
• T inversi pada EKG: T inversi pada leads yang Anda sebutkan (II, III, aVF, V2-V6), adalah tanda iskemia miokardium dan bisa mengindikasikan ACS, terutama jika ada gejala klinis yang mendukung.
• Riwayat CHF: Pasien dengan riwayat gagal jantung kongestif bisa memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kardiovaskular, termasuk sindrom koroner akut.
• Tidak adanya pemeriksaan enzim biomarker jantung: Meskipun pemeriksaan enzim biomarker jantung seperti troponin merupakan langkah penting dalam menegakkan diagnosis ACS, diagnosa tidak selalu bergantung pada tes ini. Evaluasi komprehensif berdasarkan gejala klinis, EKG, dan faktor risiko pasien juga penting.

Dalam kasus ini, meskipun tidak ada keluhan nyeri dada khas angina, ada beberapa tanda yang mendukung kemungkinan ACS, terutama dengan T inversi yang luas pada EKG. Baiknya pasien dievaluasi secara menyeluruh dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan dapat direncanakan langkah-langkah lanjutan seperti pengawasan yang ketat, tes tambahan jika diperlukan, dan konsultasi dengan spesialis jantung untuk manajemen lebih lanjut.

https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/sindrom-koroner-akut

https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/infark-miokard-akut

https://www.alomedika.com/red-flag-nyeri-epigastrium