Alo dr. Pika,

Terima kasih atas pertanyaannya yang memang banyak ditanyakan baik oleh pasien maupun TS. Perlu diketahui terdapat 3 roda utama yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang hingga menjadi suatu gangguan yaitu biologis, psikologis, dan sosial. Jadi perlu dilihat per kasus kira-kira faktor mana dari ketiga roda yang paling dominan.. misalnya depresi akibat kondisi medis umum seperti gangguan hormonal ataupun pasca stroke maka selain psikoterapi tentu pemberian antidepresan juga dianjurkan.

Berdasarkan panduan penanganan depresi sendiri pada kondisi depresi ringan hingga sedang ataupun kasus tertentu yang berisiko tinggi diberikan obat (misalnya kehamilan dan lainnya) maka psikoterapi menjadi pilihan terapi utama. Sementara pada kasus depresi berat (telah ada faktor yang membahayakan diri atau orang lain seperti bunuh diri atau homiside) maka pilihan yang dianjurkan adalah pemberian antidepresan dan psikoterapi. Jadi memang antidepresan sendiri tidak pernah terlepas dari psikoterapi.

Lama pemberian antidepresan sekurangnya 6 bulan-2 tahun setelah gejala depresi mengalami remisi gejala. namun lamanya bertahan berbeda-beda tergantung dari kondisi utama yang mendasari depresi (tentu kasus depresi akibat kondisi medis umum akan membutuhkan waktu pengobatan yang lebih panjang), kegawatdaruratan yang pernah terjadi (misalnya pada depresi dengan episode berulang atau ada suicide attemp maka disarankan pengobatan jangka panjang), pola adaptasi pasien, dan faktor lain dari 3 roda tersebut yang dapat mempengaruhi.

Jenis psikoterapi yang diberikan pun beragam tergantung dengan kondisi utama penyebab depresi, misalnya pada kondisi akibat kegagalan berpikir rasional maka terapi utama tentu dengan kognitif refragmenting. dan psikoterapi lainnya yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

Semoga membantu.