alo dokter, izin bertanya dokterPasien wanita usia 20 tahun dalam pengobatan TB fase lanjutan. S/- pasien mengeluhkan tidak mentruasi sejak 1 bulan sebelum...
Pasien perempuan usia 20 taun dengan TB paru dalam pengobatan fase lanjutan dengan amenore sekunder - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien perempuan usia 20 taun dengan TB paru dalam pengobatan fase lanjutan dengan amenore sekunder
Dibalas 30 September 2020, 19:06
Anonymous
Dokter Umum
alo dokter, izin bertanya dokter
Pasien wanita usia 20 tahun dalam pengobatan TB fase lanjutan.
S/- pasien mengeluhkan tidak mentruasi sejak 1 bulan sebelum pengobatan TB diberikan
- pasien belum menikah
- keluhan lain saat ini tidak ada
O/
thorax : dbn
abd : supel, BU ( ), NT (-), massa (-)
Plano test (-)
A/ TB paru dalam pengobatan fase lanjutan amenore senkunder
P/
- OAT kategori 1 fase lanjutan
- Vit B6 1x1
mohon pendapatnya TS, apakah keadaan amenorenya berkaitan dengan efek OAT terutama Rifampisin, apakah perlu dirujuk ke Sp.OG dan bagaimana terapi nya.
terimakasih TS
Dibuat 29 September 2020, 20:18
29 September 2020, 20:48
dr.Claudia Narender
Dokter Umum
ALO dokter,
Bantu menjawab ya dok. Amenorrhea sekunder tentunya banyak penyebabnya mulai dari chronic illness, neoplasma, PCOS, gaya hidup (stress, olahraga berlebihan, berat badan terlalu rendah), kelebihan hormon prolaktin, dan lainnya.
Dalam kasus ini perlu juga dipertimbangkan adanya endrometritis karena TB. Biasanya akan ditandai dengan gangguan menstruasi, nyeri pelvik yang kronis dan juga infertilitas.
Perlu pengkajian lebih dalam untuk menegakan diagnosis menimbang banyaknya diagnosis banding untuk amenorrhea sekunder ini.
Dapat dilakukan pemeriksaan histeroskopi bila memang suspek ke arah endometritis TB, atau pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan hormon.
Baiknya boleh berdiskusi dengan dokter sp. Obgyn bila dicurigai ke arah yang disebutkan.
Saya sertakan penelitian yang mungkin dapat membantu ya dok.
https://www.aafp.org/afp/2013/0601/p781.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5012722/
Btk,
Cmiiw
Bantu menjawab ya dok. Amenorrhea sekunder tentunya banyak penyebabnya mulai dari chronic illness, neoplasma, PCOS, gaya hidup (stress, olahraga berlebihan, berat badan terlalu rendah), kelebihan hormon prolaktin, dan lainnya.
Dalam kasus ini perlu juga dipertimbangkan adanya endrometritis karena TB. Biasanya akan ditandai dengan gangguan menstruasi, nyeri pelvik yang kronis dan juga infertilitas.
Perlu pengkajian lebih dalam untuk menegakan diagnosis menimbang banyaknya diagnosis banding untuk amenorrhea sekunder ini.
Dapat dilakukan pemeriksaan histeroskopi bila memang suspek ke arah endometritis TB, atau pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan hormon.
Baiknya boleh berdiskusi dengan dokter sp. Obgyn bila dicurigai ke arah yang disebutkan.
Saya sertakan penelitian yang mungkin dapat membantu ya dok.
https://www.aafp.org/afp/2013/0601/p781.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5012722/
Btk,
Cmiiw
30 September 2020, 08:18
dr.Wirya Sastra Amran, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Kasus yg cukup menarik yaa dok. ESO amenore memang bisa terjadi khususnya disebabkan oleh Rifampisin. Biasanya gejala umum adalah siklus haid yg tidak normal/tidak teratur selama pengobatan. Namun prinsipnya gejala tersebut bersifat reversibel. Kemudian yg perlu dievaluasi pada kasus ini adalah riwayat amenorenya sudah dialami sejak sebelum pemberian OAT yaa dok. Sehingga sebaiknya perlu dilakukan pemeriksaan terkait status ginekologinya. Jika nanti normal maka disimpulkan penyebabnya adalah ESO Rifampisin yg bersifat reversibel. Mengingat saat ini sudah memasuki fase lanjutan maka sebaiknya OAT dituntaskan kecuali terdapat indikasi khusus dari status ginekolognya untuk menstop Rifampisinnya. Terimakasih dok. CMIIW
30 September 2020, 13:25
dr.Wirya Sastra Amran, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
30 September 2020, 13:22
terimakasih dok
Penggunaan pil kb/hormonal tidak disarankan selama pengobatan OAT yaa dok. Jadi sebaiknya untuk kondisi amenorenya dievaluasi oleh Ts Ogbin.