Dok, saya mau bertanya ttg terapi diabetes dan HipertensiKapan ya kita bisa menghentikan obat atau menurunkan dosis di kedua penyakit tsb? Apakah setiap GDS...
Kapan terapi diabetes dan hipertensi dihentikan atau diturunkan dosisnya - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Kapan terapi diabetes dan hipertensi dihentikan atau diturunkan dosisnya
Dok, saya mau bertanya ttg terapi diabetes dan Hipertensi
Kapan ya kita bisa menghentikan obat atau menurunkan dosis di kedua penyakit tsb?
Apakah setiap GDS dan BP normal kita hentikan?
Alo Dok,
Yang saya tahu bahwa hipertensi dan diabetes merupakan penyakit yang terkontrol (bisa dgn perubahan pola hidup dan/atau terapi farmakologis) dan jika tidak terkontrol maka akan menimbulkan komplikasi. Jadi, pada kedua penyakit tersebut, yang dilakukan adalah penanganan sampai target tercapai dan target harus dipertahankan. Normalnya tekanan darah dan kadar gula darah merupakan hasil/efek farmakologis (jika pasien sudah mendapat obat) dan umumnya akan naik kembali jika pasien menghentikan obat. Namun, pada jurnal
ini https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5548513/disebutkan bahwa tidak terdapat withdrawal symptom dan tekanan darah tetap normal pasca pengobatan dihentikan. Sedangkan pada diabetes saya belum menemukan jurnal yang membahas penghentian obat.
Utk penatalaksanaan diabetes dan hipertensi dokter bisa berpedoman pada Konsensus Hipertensi Inash 2019 dan Konsensus Diabetes dari Perkeni 2015
Beberapa pasien mengatakan sudah pengobatan dan dinyatakan sembuh oleh dokter yg merawatnya, namun sesaat sebelum pencabutan saya minta cek GDS selalu tinggi > 200.
Otomatis pasien saya rujuk kembali ke TS dr Umum/ sp PD.
Sebagai pengetahuan tambahan saya nih dok, kondisi seperti apa pasien dikatakan "sembuh" tidak perlu pengobatan obat diabetes lagi? Apakah cukup dikata terkontrol sampai GDS 150 ? (Bbrp pasien bilang mrk sudah ditanyakan sembuh oleh dr yg merawat saat itu GDS 150)
Boleh sharingnya ya dok, agar saya jga bisa memberikan penjelasan yg lebih baik kepada pasien. Terimakasih
Hal itu membuktikan kelola gula darah pasien ini masih kurang optimal karena mempengaruhi kerusakan pada saraf, pembuluh darah di gusi pasien diabetik. Menambah kecenderungan infeksi pada gusi dan tulang rahang.
Gula darah yang tinggi juga meningkatkan peningkatan saliva sehingga bakreri mudah berkembang biak.
DM perio
Beberapa pasien mengatakan sudah pengobatan dan dinyatakan sembuh oleh dokter yg merawatnya, namun sesaat sebelum pencabutan saya minta cek GDS selalu tinggi > 200.
Otomatis pasien saya rujuk kembali ke TS dr Umum/ sp PD.
Sebagai pengetahuan tambahan saya nih dok, kondisi seperti apa pasien dikatakan "sembuh" tidak perlu pengobatan obat diabetes lagi? Apakah cukup dikata terkontrol sampai GDS 150 ? (Bbrp pasien bilang mrk sudah ditanyakan sembuh oleh dr yg merawat saat itu GDS 150)
Boleh sharingnya ya dok, agar saya jga bisa memberikan penjelasan yg lebih baik kepada pasien. Terimakasih
Untuk pasien DM, selama belum "terkontrol", (dibawah 140), tindakan apapun dengan perlukaan akan mengganggu kesembuhan pasien dok dan akhirnya akan menyulitkan dokter sendiri dalam tatalaksana nya.
Anamnesa, PF, penunjang berkaitan erat.
Anamnesa penting, tapi juga harus dicross check, seperti yang telah anda lakukan dengan penemuan aroma khas diabetik, benar dok. Ada baiknya tidak terlalu percaya dengan keterangan pasien, kadang pasien diabetik juga sudah jenuh dengan pengobatan rutinnya.
Mungkin TS IPD dan KJ bisa melengkapi.
Salam.
Hal itu membuktikan kelola gula darah pasien ini masih kurang optimal karena mempengaruhi kerusakan pada saraf, pembuluh darah di gusi pasien diabetik. Menambah kecenderungan infeksi pada gusi dan tulang rahang.
Gula darah yang tinggi juga meningkatkan peningkatan saliva sehingga bakreri mudah berkembang biak.
DM perio
Hal itu membuktikan kelola gula darah pasien ini masih kurang optimal karena mempengaruhi kerusakan pada saraf, pembuluh darah di gusi pasien diabetik. Menambah kecenderungan infeksi pada gusi dan tulang rahang.
Gula darah yang tinggi juga meningkatkan peningkatan saliva sehingga bakreri mudah berkembang biak.
DM perio
Hal itu membuktikan kelola gula darah pasien ini masih kurang optimal karena mempengaruhi kerusakan pada saraf, pembuluh darah di gusi pasien diabetik. Menambah kecenderungan infeksi pada gusi dan tulang rahang.
Gula darah yang tinggi juga meningkatkan peningkatan saliva sehingga bakreri mudah berkembang biak.
DM perio
Terimakasih ya dok
Untuk pasien DM, selama belum "terkontrol", (dibawah 140), tindakan apapun dengan perlukaan akan mengganggu kesembuhan pasien dok dan akhirnya akan menyulitkan dokter sendiri dalam tatalaksana nya.
Anamnesa, PF, penunjang berkaitan erat.
Anamnesa penting, tapi juga harus dicross check, seperti yang telah anda lakukan dengan penemuan aroma khas diabetik, benar dok. Ada baiknya tidak terlalu percaya dengan keterangan pasien, kadang pasien diabetik juga sudah jenuh dengan pengobatan rutinnya.
Mungkin TS IPD dan KJ bisa melengkapi.
Salam.
Baik dok, notes infonya. Terimakasih dok
Untuk pasien DM, selama belum "terkontrol", (dibawah 140), tindakan apapun dengan perlukaan akan mengganggu kesembuhan pasien dok dan akhirnya akan menyulitkan dokter sendiri dalam tatalaksana nya.
Anamnesa, PF, penunjang berkaitan erat.
Anamnesa penting, tapi juga harus dicross check, seperti yang telah anda lakukan dengan penemuan aroma khas diabetik, benar dok. Ada baiknya tidak terlalu percaya dengan keterangan pasien, kadang pasien diabetik juga sudah jenuh dengan pengobatan rutinnya.
Mungkin TS IPD dan KJ bisa melengkapi.
Salam.
Baik dok, notes infonya. Terimakasih dok