Alo Dokter,

Sekedar sharing dok, di beberapa lab pemeriksaan untuk mengecek antibodi kuantitatif sudah berubah metodenya dok. Kalau dulu yang digunakan metode ECLIA dengan rentang hasil pengukurannya 0,4-250 U/ml sementara sekarang ada metode CMIA yang rentang hasil pengukurannya 21-40.000 AU/ml. Jadi, wajar jika nanti dokter akan menemukan hasil antibodinya sampai ribuan bahkan puluhan ribu. 

Nah, setuju dengan TS sebelumnya bahwa vaksinasi tetap dilakukan sesuai jadwal jika kondisi sehat/stabil dan tidak terkonfirmasi positif Covid. 

Semoga membantu dok.

Alo Dok, izin menjawab ya

Setahu saya, seharusnya hasil pemeriksaan antibodi tidak menjadi acuan untuk boleh vaksin atau tidak, Dok. Jadi pasien ini boleh vaksin kedua (interval dosis 1 dan 2 sudah 8-12 minggu). Selain itu, belum ada guideline yang menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan antibodi setelah vaksinasi.

Source: https://www.alomedika.com/pemeriksaan-antibodi-setelah-vaksinasi-covid19-tidak-diperlukan

Mohon tambahannya dari sejawat lain jika masih ada yang kurang.. Terima kasih

ALO, Dokter..

Apakah hasil yang Dokter maksudkan adalah untuk pemeriksaan antibodi yang dilakukan setelah vaksinasi COVID-19?

Saat ini berbagai organisasi kesehatan, seperti CDC dan WHO tidak menganjurkan masyarakat untuk menjalani pemeriksaan antibodi setelah vaksinasi COVID-19. Kadar antibodi dalam serum belum terbukti berhubungan dengan tingkat proteksi terhadap infeksi. Vaksinasi dalam komunitas bekerja dengan cara membentuk herd immunity. 

Jadi, boleh dilanjutkan dengan vaksinasi dosis ke-2, Dok

Lebih lengkapnya bisa baca di artikel Alomedika ini ya, Dok

https://www.alomedika.com/pemeriksaan-antibodi-setelah-vaksinasi-covid19-tidak-diperlukan