Tindakan defibrilasi maupun kardioversi pada kasus drowning? - Diskusi Dokter

general_alomedika

Apakah perlu dilakukan tindakan Defibrilasi atau Kardioversi pada kasus drowning jika ditemukan gambaran Shockable, mengingat adanya gangguan kalium pada...

Diskusi Dokter

01 Oktober 2024, 08:37
dr. Andrea
dr. Andrea
Dokter Umum

ALO Dokter,

Penyebab utama henti jantung pada kasus near drowning adalah asfiksia (kekurangan oksigen). Oleh karena itu, resusitasi pada pasien near drowning yang tidak responsif harus difokuskan pada ABC—memastikan jalan napas bersih dari sumbatan, melakukan RJP (resusitasi jantung paru), dan memberikan napas bantuan atau menggunakan bag valve mask (BVM) di rumah sakit, yang disinkronkan dengan RJP. Setelah itu, lanjutkan dengan algoritma ACLS—jika ditemukan irama yang dapat di-shock, maka berikan defibrilasi.

Perlu diingat bahwa pada kasus drowning, bisa terdapat banyak sekret berbusa. Namun, jangan menghentikan RJP hanya untuk menyedot sekret tersebut karena sekret akan muncul kembali dan menghentikan RJP dapat mengurangi tekanan intratoraks yang penting.

Selain itu, pertimbangkan faktor reversibel seperti trauma, hipotermia, atau kejadian medis seperti kejang, aritmia, serangan jantung, atau hipoglikemia yang mungkin menyebabkan tenggelam.

Hiperkalemia memang bisa terjadi pada drowning, meskipun jarang (~6,5% kasus). Jika hiperkalemia menyebabkan aritmia seperti fibrilasi ventrikel (VF), tindakan defibrilasi tetap diperlukan. Setelah defibrilasi, pemberian kalsium IV diikuti dengan insulin/glukosa atau salbutamol dapat membantu menggeser kalium masuk ke dalam sel untuk sementara. Jika diperlukan, diuretik loop atau dialisis dapat dipertimbangkan jika terjadi gangguan ginjal berat dan hiperkalemia parah. Kemudian, kaji penyebab hiperkalemia dan tangani.

https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1344622307000843