Wearable Defibrillator untuk Pasien Infark Miokard

Oleh :
dr.I.B. Komang Arjawa, Sp.JP, FIHA

Wearable cardiac defibrillator (WCD) dipakai sebagai upaya menurunkan risiko terjadinya sudden cardiac arrest (SCA) pada pasien infark miokard. WCD adalah perangkat antiaritmia yang menyediakan pemantauan jantung kontinu dan kemampuan defibrilasi melalui sistem berbasis elektroda non-invasif. Berbagai studi terdahulu menunjukkan bahwa WCD efektif dalam pemulihan irama sinus pada pasien dengan aritmia yang berpotensi fatal.[1-3]

Peran Wearable Cardiac Defibrillator untuk Pasien Infark Miokard

Stratifikasi risiko kejadian sudden cardiac arrest (SCA) pada pasien dengan infark miokard masih menjadi hal yang menantang. Uji klinis telah menunjukkan manfaat penggunaan implantable cardioverter defibrillator (ICD) untuk mencegah SCA pada pasien infark miokard. Meski demikian, pemilihan pasien yang dapat menjalani implantasi ICD cukup ketat. Oleh karenanya, pada kelompok pasien dengan risiko tinggi SCA yang kontraindikasi atau tidak memiliki indikasi konvensional untuk pemasangan ICD, penggunaan wearable cardioverter defibrillator (WCD) dapat dilakukan sebagai terapi awal sebelum menuju ke terapi definitif.[1]

Referensi