Alo dokter,

Untuk menegakkan diagnosa typhoid selain didapat dari pemeriksaan penunjang baik itu widal dan tubex, anamnesa dan pemeriksaan fisik juga tidak kalah pentingnya, seperti dengan melihat manifestasi klinisnya. 

Mengenai pemeriksaan widal dan tubex pada demam typhoid dapat dilihat pada link ini : https://www.alomedika.com/studi-literatur-efektivitas-tes-widal-dan-tubex-untuk-diagnosis-tifoid-di-daerah-endemik

Golongan fluorokuinolon, misalnya ciprofoxacin, merupakan antibiotika pilihan utama pada demam tifoid pasien dewasa. Namun jika terdapat sensitivitas terhadap golongan obat tersebut dapat diberikan terapi antibiotika alternatif lain seperti, amoxicilin 750 mg peroral 4 kali sehari selama 2 minggu, trimethoprim-sulfamethoxazole 160 mg dua kali sehari selama 2 minggu atau chloramphenicol 500 mg 4 kali sehari selama 2-3 minggu.

Selengkapnya dokter dapat membuka link di bawah ini :

https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/tifoid/penatalaksanaan

Semoga jawabannya dapat membantu. Terimakasih

Alo Dokter, 

Antibiotik memang pada umumnya memberikan efek samping mual muntah ya dok, bisa diberikan anti emetik dulu setengah jam sebelum makan dan berikan antibiotik berbarengan dengan suapan makanan biasanya akan mengurangi efek mualnya. Atau bisa juga gunakan antibiotik lain, misalnya untuk lini pertama bisa gunakan amoksisilin atau ampisilin dok atau lini keduanya bisa gunakan sefiksim. jika muntahnya profuse mungkin bisa dirujuk agar dirawat inap dan diberikan sediaan IV.