Malam dok, izin nnya ada beberapa referensi menyatakan bahwa madu baik untuk pasien ulkus untuk memperbaiki luka. Madu apakah yang rekomended buat pasien gtu...
Pemberian madu untuk merawat luka ulkus diabetikum - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pemberian madu untuk merawat luka ulkus diabetikum
Dibalas 10 Juni 2022, 14:28
dr.tri putri manhusni
Dokter Umum
Malam dok, izin nnya ada beberapa referensi menyatakan bahwa madu baik untuk pasien ulkus untuk memperbaiki luka. Madu apakah yang rekomended buat pasien gtu dok? Dan kapan2 aja wktu untuk memberikan madu tersebut ?
Dibuat 20 Desember 2019, 21:31
21 Desember 2019, 15:17
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
Dokter Spesialis Bedah Plastik
Alo Dokter!
Izin ikut berdiskusi ya.
Setuju dengan pendapat dr. Arif,SpBP-RE utk mengombinasi modalitas debridement.
Dari foto klinis, memang tampak ada eschar dan slough ya. Selama jaringan tak sehat berupa eschar dan slough ini belum terangkat, maka fase penyembuhan luka tidak bisa berlanjut. Jadi debridement merupakan poin yg penting dalam perawatan luka pada kasus ini.
Secara prinsip, penanganan luka mencakup hal2 berikut :
- kontrol infeksi
- kontrol eksudat
- jaga kelembaban
- atasi komorbid (dalam kasus ini DM)
Dalam pengalaman praktik sehari2, tahapan perawatan luka dpt dilakukan sbg berikut :
- bersihkan luka dng chlorhexidine, bilas dng NaCl 0.9% dan keringkan
- oleskan hydrogel utk memfasilitasi autolytic debridement
- tutup dng transparent dressing sbg dressing sekunder
- pertahankan selama 3 hari utk memberi waktu hydrogel melunakkan eschar
- Tiga hari kemudian, bersihkan kembali luka dng chlorhexidine dan NaCl 0.9%
- Evaluasi luka. Jika eschar sdh melunak, lanjutkan dng surgical debridement (dng blade dan atau gunting jaringan). Surgical debridement akan dpt dilakukan dng lbh mudah pada kondisi eschar lbh lunak dan batas dng jaringan sehat akan lebih mudah diidentifikasi
- Lanjutkan perawatan luka dng moist dressing
- Evaluasi dpt dilakukan berkala tiap 3 hari. Diharapkan rongga akan terisi jaringan granulasi, lalu lapisan epitel pun akan semakin maju dari tepi luka hingga tercapai epitelisasi sempurna.
Selain perawatan luka, pastikan juga bahwa gula darah pasien terkontrol dng baik. Berkolaborasi dng Spesialis Penyakit Dalam akan lebih baik.
Semoga informasinya bermanfaat ya.
Izin ikut berdiskusi ya.
Setuju dengan pendapat dr. Arif,SpBP-RE utk mengombinasi modalitas debridement.
Dari foto klinis, memang tampak ada eschar dan slough ya. Selama jaringan tak sehat berupa eschar dan slough ini belum terangkat, maka fase penyembuhan luka tidak bisa berlanjut. Jadi debridement merupakan poin yg penting dalam perawatan luka pada kasus ini.
Secara prinsip, penanganan luka mencakup hal2 berikut :
- kontrol infeksi
- kontrol eksudat
- jaga kelembaban
- atasi komorbid (dalam kasus ini DM)
Dalam pengalaman praktik sehari2, tahapan perawatan luka dpt dilakukan sbg berikut :
- bersihkan luka dng chlorhexidine, bilas dng NaCl 0.9% dan keringkan
- oleskan hydrogel utk memfasilitasi autolytic debridement
- tutup dng transparent dressing sbg dressing sekunder
- pertahankan selama 3 hari utk memberi waktu hydrogel melunakkan eschar
- Tiga hari kemudian, bersihkan kembali luka dng chlorhexidine dan NaCl 0.9%
- Evaluasi luka. Jika eschar sdh melunak, lanjutkan dng surgical debridement (dng blade dan atau gunting jaringan). Surgical debridement akan dpt dilakukan dng lbh mudah pada kondisi eschar lbh lunak dan batas dng jaringan sehat akan lebih mudah diidentifikasi
- Lanjutkan perawatan luka dng moist dressing
- Evaluasi dpt dilakukan berkala tiap 3 hari. Diharapkan rongga akan terisi jaringan granulasi, lalu lapisan epitel pun akan semakin maju dari tepi luka hingga tercapai epitelisasi sempurna.
Selain perawatan luka, pastikan juga bahwa gula darah pasien terkontrol dng baik. Berkolaborasi dng Spesialis Penyakit Dalam akan lebih baik.
Semoga informasinya bermanfaat ya.
21 Desember 2019, 15:52
dr.tri putri manhusni
Dokter Umum
Sangat bermanfaat info nya dokter, makasih banyak ya dokter.
29 Desember 2019, 08:18
dr.Genanda Fisabilila
Dokter Umum
Terimakasih banyak dok, ini sangat membantu untuk praktik sehari2
29 Desember 2019, 18:08
dr. Andries Keith Matthew
Dokter Umum
Terima kasih informasinya dokter👍
30 Desember 2019, 17:11
dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
Dokter Umum
Wah sangat bermanfaat sekali Dokter informasinya:) terima kasih Dokter:)
21 Desember 2019, 07:24
dr. Arif Rahmat Muharram, M.Ked.Klin, Sp.B.P.R.E
Dokter Spesialis Bedah Plastik
Alo dok.
Itu ada jaringan necrotic dan slough. Harus di debridement surgical dulu sebisa mungkin, baru dipikirkan autolytic debridement atau enzimatic debridement.
Terima kasih
Itu ada jaringan necrotic dan slough. Harus di debridement surgical dulu sebisa mungkin, baru dipikirkan autolytic debridement atau enzimatic debridement.
Terima kasih
21 Desember 2019, 06:38
dr.Nurul Laili Nahlia
Dokter Umum
Setau saya, madu dikatakan memiliki efek antimikroba, antiinflamasi, dll. Tapi perlu berhati2 kalau menggunakan madu, karena tidak semua madu terbukti bermanfaat untuk luka. Madu tsb tetap harus menjalani proses sterilisasi, uji komposisi, serta uji in-vitro dan in-vivo agar bisa dikatakan bermanfaat untuk ulkus diabet. Madu Manuka medical grade yang autentik dari New Zealand yang lumayan banyak penelitiannya. Hati2 karena banyak madu yang dijual dinpasaran banyak yg dicampur dengan gula.
21 Desember 2019, 21:33
dr. Yoshua Viventius SpAk
Dokter Spesialis Akupunktur Medik
Dok, kalau madu lokal ntt apakah sudah ada yang medical grade
21 Desember 2019, 15:24
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
Dokter Spesialis Bedah Plastik
Izin berbagi salah satu publikasi penelitian di institusi kami Prodi Bedah Plastik FKUI menggunakan madu utk perawatan luka.
Bisa dibaca lbh lanjut melalui tautan berikut : Comparison of Wound-bed Preparation Time in Chronic Traumatic Wound Using Topical Honey Application and Conventional Dressing
Selain penelitian tersebut, bisa juga rekan sejawat membaca penelitian2 lain yang terkait melalui www.jprjournal.com dan ketik keyword "madu" atau "honey" pada bagian Search
Semoga infonya bermanfaat ya.
Bisa dibaca lbh lanjut melalui tautan berikut : Comparison of Wound-bed Preparation Time in Chronic Traumatic Wound Using Topical Honey Application and Conventional Dressing
Selain penelitian tersebut, bisa juga rekan sejawat membaca penelitian2 lain yang terkait melalui www.jprjournal.com dan ketik keyword "madu" atau "honey" pada bagian Search
Semoga infonya bermanfaat ya.
21 Desember 2019, 21:33
dr. Yoshua Viventius SpAk
Dokter Spesialis Akupunktur Medik
Terimakasih dok. Jenìs madunya apakah ada yang madu lokal?
23 Desember 2019, 10:58
dr. Pika Novriani Lubis
Dokter Umum
Terima kasih diskusi dan informasinya para dokter. Sangat menarik.
Sekedar info, dari seminar perawatan luka yang saya ikuti, untuk pilihan madu bisa menggunakan madu murni. (selalu biasakan melihat komposisi madunya dok, akan terlihat jika madu dicampur gula atau kombinasi zat lain)
31 Desember 2019, 11:22
dr. Dinar Witasari, SpKK
Dokter Spesialis Kulit
Ikut menyimak dok...sangat bermanfaat!
23 Desember 2019, 17:40
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
Dokter Spesialis Bedah Plastik
Madu yang diteliti Prodi Bedah Plastik FKUI adalah madu lokal. Madu Murni Nusantara "Madu Randu" tanpa royal jelly. Mudah didapat di mini market dng harga yg terjangkau.
Semoga ilmunya bermanfaat ya.
Semoga ilmunya bermanfaat ya.
21 Desember 2019, 07:24
dr. Arif Rahmat Muharram, M.Ked.Klin, Sp.B.P.R.E
Dokter Spesialis Bedah Plastik
Alo dok.
Itu ada jaringan necrotic dan slough. Harus di debridement surgical dulu sebisa mungkin, baru dipikirkan autolytic debridement atau enzimatic debridement.
Terima kasih
Itu ada jaringan necrotic dan slough. Harus di debridement surgical dulu sebisa mungkin, baru dipikirkan autolytic debridement atau enzimatic debridement.
Terima kasih
31 Desember 2019, 17:14
dr.Niko Azhari Hidayat SpBTKV SubspVE(K)
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Alodokter selamat sore semua sejawat...
Diabetic Wound atau Kaki Diabet merupakan salah satu manifestasi komplikasi akibat Mikroangiopati penyakit dasar Diabetes Mellitus.
Alangkah baiknya selain pemikiran pemberian Madu, Kopi, Gula pasir, Dressing2 enzimatik, Cairan antiseptik untuk penanganan Simtomatik lukanya.. juga utamanya perlu dipikirkan mengobati penyebabnya selain menstabilkan Kadar Gula darah pasien tsb, juga pemikiran Revaskularisasi terhadap gangguan aliran pembuluh darah kaki.
Silahkan lanjutkan memadu kaki, sambil merencanakan studi aliran mulai dengan yg non invasif USG Vaskular, CT Angio, hingga DSA perifer sesuai indikasi.
www.kakidiabetindonesia.com berusaha menjelaskan segala aspek kakidiabet.
Inisiatif Digital KakiDiabet
Salam Alodokter
Best Regards
Diabetic Wound atau Kaki Diabet merupakan salah satu manifestasi komplikasi akibat Mikroangiopati penyakit dasar Diabetes Mellitus.
Alangkah baiknya selain pemikiran pemberian Madu, Kopi, Gula pasir, Dressing2 enzimatik, Cairan antiseptik untuk penanganan Simtomatik lukanya.. juga utamanya perlu dipikirkan mengobati penyebabnya selain menstabilkan Kadar Gula darah pasien tsb, juga pemikiran Revaskularisasi terhadap gangguan aliran pembuluh darah kaki.
Silahkan lanjutkan memadu kaki, sambil merencanakan studi aliran mulai dengan yg non invasif USG Vaskular, CT Angio, hingga DSA perifer sesuai indikasi.
www.kakidiabetindonesia.com berusaha menjelaskan segala aspek kakidiabet.
Inisiatif Digital KakiDiabet
Salam Alodokter
Best Regards
20 Desember 2019, 22:05
dr. Gloria Kemala Ate
Dokter Umum
Alo dok,
Bisa dijelaskan apakah pasien ada riwayat diabetes sebelum muncul luka? Sudah berapa lama ulkus muncul?
Bisa dijelaskan apakah pasien ada riwayat diabetes sebelum muncul luka? Sudah berapa lama ulkus muncul?
20 Desember 2019, 22:11
dr.tri putri manhusni
Dokter Umum
Alo dok, sudah lama dok hmpr 15 tahun. 4 bulan ni bru menggunakn insulin dok. Ulkus nya muncul 3 minggu ini. Sudah dikasi obat oral metronidazole, bersihkan luka dengan NaCl kemudian salep gentamisin. Ada beberapa referensi madu bagus buat ulkus maknya saya ingin menanyakan hal itu dok.
23 Desember 2019, 12:13
dr. Nurul Falah
Dokter Umum
Sangat bermanfaat diskusinya, terimakasih Dok
23 Desember 2019, 20:18
dr.Andri Hendratno
Dokter Umum
Nice Case dok, terimakasih untuk sharing nya
30 Desember 2019, 08:24
dr. Rudi Hermanto Sinaga, Sp.B
Dokter Spesialis Bedah
Madu membantu proses granulasi luka. Jgn memberi madu bila ada luka nekrotik dan kotor, harus dibersihkan dulu
30 Desember 2019, 16:52
dr.Farah Dhita Anissa Putri
Dokter Umum
21 Desember 2019, 15:17
Izin ikut berdiskusi ya.
Setuju dengan pendapat dr. Arif,SpBP-RE utk mengombinasi modalitas debridement.
Dari foto klinis, memang tampak ada eschar dan slough ya. Selama jaringan tak sehat berupa eschar dan slough ini belum terangkat, maka fase penyembuhan luka tidak bisa berlanjut. Jadi debridement merupakan poin yg penting dalam perawatan luka pada kasus ini.
Secara prinsip, penanganan luka mencakup hal2 berikut :
- kontrol infeksi
- kontrol eksudat
- jaga kelembaban
- atasi komorbid (dalam kasus ini DM)
Dalam pengalaman praktik sehari2, tahapan perawatan luka dpt dilakukan sbg berikut :
- bersihkan luka dng chlorhexidine, bilas dng NaCl 0.9% dan keringkan
- oleskan hydrogel utk memfasilitasi autolytic debridement
- tutup dng transparent dressing sbg dressing sekunder
- pertahankan selama 3 hari utk memberi waktu hydrogel melunakkan eschar
- Tiga hari kemudian, bersihkan kembali luka dng chlorhexidine dan NaCl 0.9%
- Evaluasi luka. Jika eschar sdh melunak, lanjutkan dng surgical debridement (dng blade dan atau gunting jaringan). Surgical debridement akan dpt dilakukan dng lbh mudah pada kondisi eschar lbh lunak dan batas dng jaringan sehat akan lebih mudah diidentifikasi
- Lanjutkan perawatan luka dng moist dressing
- Evaluasi dpt dilakukan berkala tiap 3 hari. Diharapkan rongga akan terisi jaringan granulasi, lalu lapisan epitel pun akan semakin maju dari tepi luka hingga tercapai epitelisasi sempurna.
Selain perawatan luka, pastikan juga bahwa gula darah pasien terkontrol dng baik. Berkolaborasi dng Spesialis Penyakit Dalam akan lebih baik.
Semoga informasinya bermanfaat ya.
02 Januari 2020, 12:30
dr. Siti Shapariah
Dokter Umum
21 Desember 2019, 15:24
Bisa dibaca lbh lanjut melalui tautan berikut : Comparison of Wound-bed Preparation Time in Chronic Traumatic Wound Using Topical Honey Application and Conventional Dressing
Selain penelitian tersebut, bisa juga rekan sejawat membaca penelitian2 lain yang terkait melalui www.jprjournal.com dan ketik keyword "madu" atau "honey" pada bagian Search
Semoga infonya bermanfaat ya.