Alo dok selamat sore,

Vulvovaginitis merupakan keluhan yang cukup sering didapatkan pada anak balita. Faktor resiko antara lain belum sempurnanya barrier alamiah pada masa prapubertal, karena hormon estrogen yang belum diproduksi, sehingga kulit di sekitar vulva cenderung tipis, ketiadaan rambut pubis dan lemak labia, sehingga lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.

Untuk memberikan terapi yang tepat tentunya harus ditentukan terlebih dahulu penyebabnya, mulai dari anamnesi yang teliti, pemeriksaan fisik, dan penunjang bila tersedia.

Penggunaan sabun berlebihan, bubble bath, deterjen, sering merupakan resiko iritasi, demikian pula kebiasaan membersihkan dan mengeringkan diri di toilet yang kurang tepat.

Pada pemeriksaan fisik dapat dicari adanya sekret atau darah dari vagina, benda asing, cacing, adhesi vagina, atau yang lainnya.

Pemeriksaan penunjang seperti swab pada vagina atau pemeriksaan sampel sekret juga dapat dilakukan bila memungkinkan, dengan pemeriksaan polos atau dengan pengecatan untuk memastikan penyebab.

Menurut pengalaman, pada kasus di atas bila didapatkan kemerahan dan rasa gatal yang cukup mengganggu, sering penyebabnya adalah infeksi jamur, sehingga dapat diberikan pengobatan topikal antijamur misalnya dengan nistatin atau ketoconazole. Obat simtomatik mungkin dapat pula diberikan untuk membantu mengurangi gatal. Adviskan orang tua dan anak untuk membersihkan dan mengeringkan bagian kemaluan secara benar untuk membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah berulangnya penyakit.

Demikian semoga bermanfaat. Terimakasih atas pertanyaannya.