Efek Samping dan Interaksi Obat Ivermectin
Ivermectin dapat menimbulkan beberapa efek samping, diantaranya berupa konstipasi, diare, anoreksia, mual, muntah, dan pusing. Beberapa obat menunjukkan interaksi dengan ivermectin melalui mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik [9,10,12]
Efek Samping
Efek yang tidak diinginkan dari penggunaan ivermectin bisa terjadi pada berbagai organ:
- Gastrointestinal: anoreksia (0,9%), konstipasi (0,9%), diare (1,8%), mual (1,8%), muntah (0,9%)
- Sistem saraf/psikiatri: pusing (2,8%), mengantuk (0,9%), vertigo (0,9%), tremor (0,9%)
- Kulit: pruritus (2,8%), ruam (0,9%), urtikaria (0,9%)
Berdasarkan tingkat keparahannya, efek samping ivermectin dibagi menjadi:
- Efek samping berat: angioedema, kejang, koma, uveitis, keratitis, sindroma Steven-Johnson
- Efek samping sedang: limfadenopati, sinovitis, sinus takikardi, edema perifer, eosinofilia, peningkatan enzim hepar, hipotensi ortostatik, konjungtivitis, hiperbilirubinemia
- Efek samping ringan: pruritus, urtikaria, demam, arthralgia, mual, iritasi kulit, muntah, anoreksia, nyeri abdomen[9,10,12]
Interaksi Obat
Beberapa obat menunjukkan interaksi dengan ivermectin melalui mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik. Terdapat potensi interaksi obat apabila ivermectin digunakan secara bersamaan dengan obat-obat berikut:
Nama Obat | Efek |
Warfarin | Penggunaan bersamaan antara warfarin dan ivermectin oral dilaporkan dapat menyebabkan peningkatan INR (International Normalized Ratio) meskipun kejadian ini sangat jarang |
Posaconazole | Posaconazol berpotensi meningkatkan efek samping ivermectin. Posaconazol merupakan inhibitor poten CYP3A4 yang secara parsial berperan dalam metabolisme ivermectin |
Doxycycline | Doxycycline meningkatkan supresi mikrofiladermia yang diinduksi oleh ivermectin[9,10,12,18] |