Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Gammexane
Penggunaan gammexane pada kehamilan termasuk dalam kategori C menurut FDA. Penggunaan pada ibu menyusui juga kurang dianjurkan karena adanya ekskresi obat ke ASI, yang mungkin menimbulkan efek samping pada bayi yang disusui.[3,9]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan apabila besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko pada janin.[3,9]
Studi pada hewan menunjukkan bahwa paparan gammexane bisa meningkatkan risiko abnormalitas perkembangan saraf (dalam dosis yang mendekati dosis terapi scabies pada manusia). Gammexane bersifat lipofilik dan terakumulasi di plasenta. Ada laporan kasus bayi lahir mati pada ibu yang mengalami paparan gammexane berulang selama hamil. Obat ini sebaiknya dihindari pada kehamilan.[3,9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Gammexane bersifat lipofilik, sehingga terdapat juga dalam ASI. Gammexane tidak dianjurkan bagi ibu menyusui. Absorbsi transdermal berkisar 10–90% tergantung pada pelarut yang digunakan. Setelah pemberian topikal, konsentrasi obat di ASI sekitar 60 kali lipat lebih tinggi daripada wanita yang tidak mendapatkan obat.[3,9]
Risiko toksisitas pada bayi dapat muncul karena ASI yang diminum oleh bayi atau karena absorbsi obat yang ada di kulit ibu ke bayi, misalnya karena obat dioleskan di daerah dada sebelum bayi menyusu. Bila ibu menggunakan gammexane, disarankan untuk membuang ASI setidaknya 24 jam setelah penggunaan obat.[3,9]