Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV) annisa-meidina 2025-01-15T09:07:37+07:00 2025-01-15T09:07:37+07:00
Vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV)
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pedoman Klinis

Formulasi Vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV)

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Formulasi vaksin respiratory syncytial virus atau RSV berbeda antara vaksin tipe mRNA dan tipe rekombinan. Vaksin tipe mRNA, yakni mResvia®, tersedia dalam pre-filled syringe berisi suspensi 0.5 mL yang mengandung 50 μg mRNA termodifikasi. Vaksin tipe rekombinan berupa Arexvy® dan Abrysvo® dikemas dalam vial berisi komponen antigen preF lyophilized yang perlu direkonstitusi terlebih dahulu, sehingga membentuk larutan 0.5 mL yang mengandung 120 μg komponen antigen.[6-9]

Bentuk Sediaan

Vaksin tipe mRNA, yakni mResvia®, merupakan suspensi berwarna putih dalam pre-filled syringe yang tiap 0.5 mL dosisnya mengandung 50 μg mRNA termodifikasi oleh nukleosida.[7]

Sementara itu, vaksin tipe rekombinan berupa Abrysvo® terdapat dalam vial berisi komponen antigen RSV preF lyophilized yang perlu direkonstitusi. Komponen antigen dalam vaksin ini mencakup rekombinan RSV preF A dan preF B. Rekonstitusi dilakukan saat vaksin akan diberikan, dengan menggunakan sterile water diluent sehingga didapatkan formulasi akhir berupa 120 μg komponen antigen RSV stabil (60 μg RSV preF A dan 60 μg RSV preF B) per 0.5 mL.[8]

Vaksin rekombinan berupa Arexvy® terdapat dalam vial berisi komponen antigen RSV glikoprotein F yang terstabilisasi dalam pre-fusion conformation (RSVPreF3), yang perlu direkonstitusi. Rekonstitusi dilakukan saat vaksin akan diberikan dengan menggunakan ajuvan AS01E sebagai komponen suspensi ajuvan yang telah tersedia dalam vial penyerta. Setelah rekonstitusi, setiap 0.5 mL mengandung 120 μg antigen rekombinan RSVPreF3.[9]

Cara Penggunaan

Vaksin mResvia® diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis tunggal 0.5 mL. Vaksin Abrysvo® atau Arexvy® yang sudah direkonstitusi sesuai penjelasan di atas juga diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis tunggal 0.5 mL.[7-9]

Cara Penyimpanan

Pre-filled syringe berisi vaksin mResvia® harus disimpan dalam kondisi beku dengan suhu -40°C sampai -15°C. Hindari paparan cahaya. Sebelum digunakan, vaksin ini perlu dicairkan di suhu sekitar 8–25°C. Namun, pencairan di suhu 8–25°C ini tidak boleh melebihi 24 jam. Jika melebihi, vaksin harus dibuang. Vaksin yang sudah dicairkan juga tidak boleh dimasukkan kembali ke pembekuan.[7]

Vial vaksin Abrysvo® disimpan dalam kartonnya dalam suhu 2–8°C dan tidak boleh dibekukan. Jika karton beku, buang vaksin. Hindarkan dari cahaya. Setelah rekonstitusi, gunakan dengan segera atau simpan dalam suhu ruangan 15–30°C tidak lebih dari 4 jam. Jika sudah melebihi 4 jam, buang vaksin. Jangan bekukan setelah rekonstitusi.[8]

Vial vaksin Arexvy® dan vial ajuvan suspensinya disimpan dalam karton aslinya dalam suhu 2–8°C dan tidak boleh dibekukan. Jika karton beku, buang vaksin. Hindarkan dari cahaya. Setelah rekonstitusi, gunakan dengan segera, atau simpan dalam kulkas (2–8°C) atau suhu ruangan hingga maksimal 25°C tidak lebih dari 4 jam. Jika sudah melebihi 4 jam, buang vaksin. Jangan bekukan setelah rekonstitusi.[9]

Kombinasi dengan Vaksin Lain

Vaksinasi RSV bersamaan dengan vaksinasi lain untuk orang dewasa pada kunjungan yang sama dapat dilakukan. Namun, data yang tersedia mengenai imunogenisitas pemberian vaksin RSV bersamaan dengan vaksin lain saat ini terbatas.[6]

Pemberian vaksin RSV dan vaksin influenza musiman memenuhi kriteria noninferioritas untuk imunogenisitas, kecuali untuk strain FluA/Darwin H3N2. Titer antibodi RSV dan influenza sedikit lebih rendah jika diberikan bersamaan, tetapi signifikansi efek ini secara klinis belum diketahui.[6]

Vaksinasi RSV bersama satu atau lebih vaksin lain pada kunjungan yang sama bisa meningkatkan risiko reaktogenisitas lokal atau sistemik. Bukti saat ini hanya ada untuk pemberian bersama vaksin influenza dan hasilnya pun masih beragam. Data mengenai keamanan pemberian bersama vaksin lain, seperti vaksin COVID-19, pneumokokus, tetanus, difteri, dan pertusis dewasa masih terbatas.[6]

Referensi

6. CDC. Respiratory Syncytial Virus (RSV) Immunizations. 2024. https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/rsv/index.html
7. FDA. MResvia (Respiratory Syncytial Virus Vaccine). 2024. https://www.fda.gov/media/179005/download
8. FDA. Abrysvo® (Respiratory Syncytial Virus Vaccine). 2024. https://www.fda.gov/media/168889/download
9. FDA. Arexvy (Respiratory Syncytial Virus Vaccine, Adjuvanted). 2024. https://www.fda.gov/media/167805/download

Farmakologi Vaksin Respiratory S...
Indikasi dan Dosis Vaksin Respir...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.