Indikasi dan Dosis Vitamin B5 (Pantothenic Acid)
Indikasi suplementasi vitamin B5 adalah untuk menangani defisiensi vitamin terkait, acne vulgaris, rheumatoid arthritis, dan alopecia Dosis pemberiannya disesuaikan dengan angka kecukupan gizi menurut usia dan kondisi masing-masing individu.
Defisiensi vitamin B5 jarang sekali terjadi karena vitamin ini dapat ditemukan hampir di semua jenis makanan yang biasa dikonsumsi. Defisiensi vitamin B5 dapat ditemukan pada pasien malnutrisi berat. Gejala defisiensi vitamin B5 adalah dermatitis, gangguan hepar, burning foot syndrome, dan gangguan kelenjar timus.[3-5,16]
Vitamin B5 merupakan vitamin yang esensial dan memiliki fungsi berikut:
- Menunjang metabolisme di dalam tubuh, termasuk metabolisme karbohidrat, protein, dan lipid
- Menjadi prekursor CoA yang diperlukan dalam proses asetilasi dalam glukoneogenesis.
- Menunjang sintesis dan degradasi asam lemak
- Menunjang sintesis hormon steroid, asetilkolin, porfirin
- Meregulasi fungsi epitel normal[16]
Dosis Suplementasi
Dosis suplementasi vitamin B5 adalah 5–10 mg/hari peroral. Dosis vitamin B5 yang dianjurkan untuk pemenuhan nutrisi harian bervariasi tergantung usia seseorang. Wanita hamil dan ibu menyusui membutuhkan dosis vitamin B5 yang lebih tinggi.[8,15,16]
Tabel 2. Konsumsi Vitamin B5 berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Kelompok/ Usia | Jumlah Vitamin B5 per Hari (mg) |
0-5 bulan | 1,7 |
6-11 bulan | 1,8 |
1-3 tahun | 2 |
4-6 tahun | 3 |
7-9 tahun | 4 |
>9 tahun | 5 |
Wanita hamil | 6 |
Wanita menyusui | 7 |
Sumber: Menteri Kesehatan Republik Indonesia: Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia[8]
Dosis Terapeutik
Belum ada dosis terapeutik vitamin B5 yang ditetapkan untuk penanganan penyakit tertentu. Beberapa studi mempelajari manfaat terapeutik vitamin B5 pada penyembuhan luka, jerawat, penurunan kolesterol, rheumatoid arthritis, antiinflamasi, alopecia, dan repigmentasi warna rambut.[21,22]
Penyembuhan Luka
Pemberian suplementasi pantothenic acid oral dosis tinggi dapat mempercepat penyembuhan luka operasi pada pasien normal. Dosis suplementasi pantothenic acid oral yang digunakan berkisar antara 200–300 mg/hari.[6,11]
Acne Vulgaris
Vitamin B5 memiliki potensi sebagai pengobatan acne vulgaris. Vitamin B5 memperbaiki fungsi barier kulit dan mengatur diferensiasi keratinosit melalui metabolisme CoA. Sebuah studi membandingkan antara pemberian vitamin B5 (2,2 gram sebanyak 2 kali sehari) dan plasebo terhadap lesi jerawat di wajah. Kelompok yang mendapatkan vitamin B5 mengalami penurunan lesi acne vulgaris lebih signifikan daripada kelompok plasebo setelah pemberian selama 12 minggu.[23]
Sebuah studi terdahulu menggunakan vitamin B5 oral dosis tinggi (10 gram/ hari) ditambah dengan krim yang mengandung pantothenic acid untuk 100 pasien dengan keluhan jerawat yang berusia 10–30 tahun. Terapi tersebut memberikan perubahan kulit berupa penurunan sekresi sebum, pori kulit yang tampak lebih samar, penyembuhan lesi acne vulgaris, dan erupsi lesi baru yang lebih sedikit. Setelah 8 minggu pengobatan, lesi akne terkontrol dan lesi akne baru hanya muncul sesekali.[24]
Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida
Studi pada hewan percobaan kelinci meneliti pemberian vitamin B5 dengan dosis 10, 20, dan 40 mg/kg berat badan dan penurunan kadar trigliserida plasma. Dengan dosis suplementasi 40 mg/kg berat badan, diamati terjadi penurunan deposit lipid di hati, deposisi lemak tubuh, dan peningkatan pengambilan dan penggunaan asam lemak oleh otot rangka.[25]
Studi pada manusia menunjukkan potensi vitamin B5 untuk menurunkan kadar low density lipoprotein (LDL) dan trigliserida, sehingga vitamin ini diusulkan menjadi terapi tambahan bagi pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular ringan hingga sedang.[6]
Sebuah uji klinis acak tersamar ganda menyimpulkan bahwa pemberian pantethine (derivat vitamin B5) yang dikombinasikan dengan perubahan diet terapeutik dapat menurunkan trigliserida dan LDL pada individu dengan risiko penyakit kardiovaskular. Dosis vitamin B5 yang digunakan dalam studi ini adalah 600–1.200 mg/ hari.[26]
Rheumatoid Arthritis
Vitamin B5 diduga memiliki manfaat untuk memperbaiki gejala rheumatoid arthritis. Sebuah studi menunjukkan bahwa gejala artritis lebih berat pada pasien rheumatoid arthritis dengan kadar pantothenic acid darah yang lebih rendah daripada orang normal. Studi lain melaporkan bahwa pemberian calcium pantothenate dapat mengurangi gejala nyeri dan kekakuan sendi di pagi hari pada pasien rheumatoid arthritis.[11]
Efek Antiinflamasi
Vitamin B5 diduga memiliki efek antiinflamasi. Sebuah studi melaporkan bahwa peningkatan asupan vitamin B5 berkorelasi dengan penurunan konsentrasi c-reactive protein (CRP).[27]
Alopecia
Pemberian vitamin B5 (calcium pantothenate 100 mg) dan zinc sulphate yang dikombinasi dengan pulse therapy memberikan hasil pertumbuhan rambut yang memuaskan bagi pasien wanita dengan alopecia. Pada studi lain, pasien yang mendapatkan calcium pantothenate mengalami perpanjangan fase anagen rambut.[11,28]
Repigmentasi Warna Rambut
Pantothenic acid diduga dapat memicu repigmentasi warna rambut dengan penggunaan dosis sebesar 100–200 mg/ hari. Namun bukti dari studi-studi yang ada belum cukup kuat.[29]