Pemeriksaan kedokteran nuklir bermanfaat untuk mendeteksi proses infeksi atau inflamasi di tahap awal/dini, sehingga dapat berperan dalam diagnosis penyakit tuberkulosis. Seperti diketahui, tuberkulosis (TB) tidak hanya melibatkan organ paru, tetapi juga dapat melibatkan berbagai organ ekstraparu dengan lokasi infeksi multipel.[4]
Penegakkan diagnosis TB ekstraparu lebih sulit karena lokasi infeksi seringkali sulit diakses untuk pengambilan sampel jaringan. Oleh karena itu, diperlukannya metode pencitraan non-invasif dalam mendeteksi dan menentukan lokasi infeksi tuberkulosis secara cepat dan tepat.[3,4]
Pemeriksaan Penunjang dalam Diagnosis Tuberkulosis
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)