Telah banyak studi observasional yang mengaitkan konsumsi alkohol dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita. Lebih dari 2 juta kasus kanker payudara dilaporkan setiap tahunnya di seluruh dunia dan sebanyak 60% di antaranya memiliki riwayat mengonsumsi alkohol. Studi menunjukan bahwa konsumsi alkohol sebanyak 10-20 gram per hari berhubungan dengan peningkatan insidensi terjadinya kanker payudara pada perempuan.[1-3]
Mekanisme Karsinogenesis Payudara pada Konsumsi Alkohol
Peran konsumsi alkohol dalam karsinogenesis payudara merupakan proses kompleks yang terjadi melalui sejumlah mekanisme seperti stres oksidatif, gangguan metabolisme asam folat, serta peningkatan kadar hormon seks terutama estrogen.[2-4,7]
Peranan Asetaldehida
Di dalam tubuh manusia, alkohol akan dikonversi menjadi asetaldehida oleh enzim alkohol dehidrogenase. Asetaldehida akan berikatan dengan DNA dan protein sehingga dapat menyebabkan mutasi dan crosslink, bahkan kelainan kromosom pada sel. Selain itu, asetaldehida akan menghambat mekanisme perbaikan alami sel terhadap kerusakan akibat stres oksidatif.[2-4]
Alkohol dan Pembuluh Darah
Alkohol dapat menstimulasi pertumbuhan tumor payudara dengan mengaktivasi VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) yang akan menginduksi terjadinya proses angiogenesis. Pada kondisi kronik, alkohol dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular yang dapat mengakibatkan terjadinya extravasasi dan metastasis sel tumor.[2-4,7]
Alkohol dan Estrogen
Alkohol mempengaruhi perkembangan kanker payudara secara potensial melalui jalur yang bergantung pada ER (Estrogen Receptor). Alkohol secara substansial meningkatkan aktivitas transkripsi ER dan lebih kuat terkait dengan tumor payudara reseptor hormon positif.
Konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan kadar estrogen dalam darah pada wanita baik pre atau pasca menopause. Hal ini terjadi akibat penurunan degradasi steroid, peningkatan aktivitas aromatase yang akan mengkonversi hormon androgen menjadi estrogen, dan perubahan metilasi DNA.
Mekanisme tersebut akan sangat mempengaruhi perkembangan kanker payudara, terutama pada tumor payudara reseptor hormon positif, karena alkohol dapat meningkatkan aktivitas transkripsi ER.[2-5,7]
Gangguan Metabolisme Nutrien
Berbagai gangguan metabolisme nutrien dapat terjadi selama konsumsi alkohol, salah satunya asam folat yang berperan dalam sintesis DNA. Dalam jangka panjang, konsumsi alkohol dapat menyebabkan penurunan absorpsi asam folat disertai peningkatan sekresi asam folat, sehingga terjadi defisiensi asam folat.[2-5]
Mekanisme Lain
Mekanisme biologis lain yang meningkatkan risiko karsinogenesis payudara terkait konsumsi alkohol adalah promosi transisi epitel-mesenkim dan aktivasi matriks metalloprotease yang mengarah ke degradasi matriks ekstraseluler. Alkohol juga dapat menyebabkan peningkatan sel kanker yang menempel pada fibronektin.[3-5]
Periode Konsumsi Alkohol yang Paling Berisiko Menyebabkan Kanker Payudara
Wanita yang mengonsumsi alkohol dilaporkan mengalami peningkatan risiko kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi alkohol. Periode konsumsi alkohol yang dinilai paling berisiko menyebabkan kanker payudara adalah periode antara menarke hingga kehamilan pertama, periode sebelum pubertas, periode selama laktasi, dan periode setelah kehamilan pertama.
Pada periode-periode tersebut, alkohol diduga sangat meningkatkan risiko kanker payudara karena jaringan payudara sedang mengalami masa perubahan dan pertumbuhan yang pesat. Oleh karenanya, pada periode ini payudara sangat rentan terhadap perubahan yang abnormal. Semakin dini dan lama periode konsumsi alkohol, maka risiko terjadinya kanker payudara akan semakin meningkat.[6-8]
Pola Konsumsi Alkohol yang Paling Berisiko Menyebabkan Kanker Payudara
Studi epidemiologi secara konsisten menemukan peningkatan risiko kanker payudara sejalan dengan meningkatnya jumlah dan lama periode konsumsi alkohol. Dalam sebuah studi, wanita dengan rerata konsumsi alkohol seumur hidup yang tinggi (≥230 drinks/tahun) memiliki risiko kanker payudara 1,35 kali lebih tinggi dibandingkan pasien dengan rerata konsumsi yang rendah (<60 drinks/tahun).
Studi lain juga menunjukkan hasil serupa. Peningkatan sebanyak 10 gram alkohol, diketahui sebagai standard drink, yang dikonsumsi per hari dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara sebanyak 5% pada wanita pra menopause dan 9% pada wanita pasca menopause.
Konsumsi lebih dari 4 gelas alkohol dalam satu waktu (binge drinking) juga menghasilkan risiko lebih tinggi menyebabkan kanker payudara dibandingkan dengan wanita non binge drinking. Risiko kanker payudara meningkat 2 kali lipat lebih tinggi pada wanita pre menopause dengan kebiasaan binge drinking.[4,8,9]
Jenis Minuman Beralkohol yang Paling Berisiko
Pengaruh minuman beralkohol terhadap risiko kanker payudara bervariasi, bergantung dari kadar alkohol dalam minuman. Semakin tinggi kadar alkohol maka akan semakin tinggi risiko kanker payudara.[1,8,9,10]
Bir
Bir adalah salah satu jenis minuman beralkohol ringan yang paling populer dan sering diminum di kalangan masyarakat. Bir memiliki ABV (Alcohol by Volume) sebanyak 2-8%. Bir terbukti meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita yang mengonsumsi bir sejumlah 10 gram (umumnya setara 1 gelas) per hari.[9,10]
Anggur Merah
Anggur merah adalah jenis minuman beralkohol yang merupakan hasil dari proses fermentasi. Anggur memiliki ABV sebanyak 9-16%. Konsumsi 100 ml anggur setiap hari telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara.[9,10]
Spirit atau Likuor
Spirit atau likuor, juga sering disebut minuman suling, merupakan minuman beralkohol yang mengalami proses penyulingan dalam pembuatannya. Spirit memiliki ABV sebanyak 17-40%.
Konsumsi 40 ml spirit setiap hari telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Dari semua jenis minuman beralkohol yang ada, spirit dinilai paling berisiko menyebabkan kanker payudara karena memiliki kandungan ABV yang tinggi.[9,10]
Kesimpulan
Berbagai bukti ilmiah telah secara konsisten menghubungkan konsumsi alkohol dengan peningkatan risiko kanker payudara. Risiko ini tampaknya semakin meningkat jika konsumsi alkohol dilakukan pada periode dimana jaringan payudara sedang mengalami perubahan pesat, misalnya pada masa pubertas atau setelah kehamilan pertama.
Selain periode kehidupan, risiko kanker payudara juga dipengaruhi oleh banyak dan lamanya konsumsi alkohol. Semakin banyak dan semakin kronis konsumsi alkohol, risiko kanker payudara juga akan semakin meningkat. Pola minum binge drinking juga akan semakin meningkatkan risiko kanker payudara.
Seluruh jenis minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Ini termasuk bir, anggur merah, serta spirit atau likuor.
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra