Teknik Rontgen Sinus
Teknik rontgen sinus dilakukan dengan teknik yang sesuai dengan posisi anatomi sinus. Perlu diperhatikan posisi apa yang diminta oleh klinisi saat mengambil foto rontgen sinus sehingga klinisi dapat menegakkan diagnosis. Secara garis besar, rontgen sinus baik posisi Caldwell, Waters, maupun lateral memiliki teknik pemeriksaan yang sama.
Persiapan Pasien
Rontgen sinus yang akan dilakukan tidak memerlukan persiapan secara khusus. Setelah pasien diberi informed consent terkait pemeriksaan, pasien kemudian diminta untuk melepaskan aksesoris di sekitar area yang akan di rontgen agar tidak menjadi artefak pada hasil rontgen.[8]
Peralatan
Peralatan yang digunakan pada pemeriksaan rontgen sinus sama dengan pemeriksaan rontgen pada umumnya, yaitu X-ray generator, X-ray cassette, dan X-ray film. X-ray generator merupakan komponen utama dalam pemeriksaan setiap rontgen, memiliki komponen X-ray tube yang berfungsi sebagai energi konverter untuk menghasilkan sinar X. Di dalam X-ray tube tercipta sinar X yang terjadi akibat elektron berkecepatan tinggi yang diarahkan pada target dan berinteraksi dengan partikel atom target.[9-12]
X-ray cassette adalah pegangan kaku untuk sistem film dan plat gambar, yang memiliki dua buah sisi. Sisi depan terbuat dari bahan nomor atom rendah seperti plastik atau karbon, sedangkan sisi belakang terbuat dari bahan nomor atom tinggi seperti timah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi hantaran balik radiasi.[9-12]
X-ray film terdiri dari emulsi dan perak halida atau silver bromida (AgBr) yang paling sering digunakan. X-ray film ketika terpapar cahaya akan menghasilkan ion perak dan elektron, sehingga akan menampilkan gambaran radiografi.[9-12]
Posisi Pasien
Posisi pasien erect dan mengikuti instruksi radiografer sesuai dengan posisi rontgen sinus yang diminta klinisi.
Caldwell
Rontgen sinus posisi Caldwell diambil pada posisi kepala menghadap ke film, dimana dahi dan hidung menempel pada film.[8]
Waters
Rontgen sinus posisi Waters diambil dengan posisi kepala pasien menghadap ke film pada garis orbitomeatal membentuk sudut 37 derajat. Posisi mulut pasien terbuka agar dapat menilai sinus sphenoid dan etmoid. [1,8]
Lateral
Rontgen sinus posisi lateral diambil pada posisi kepala pasien berada pada lateral film, dengan sentral di luar kantus mata.[8]
Prosedural
Prosedur pasien saat pemeriksaan rontgen sinus hanya perlu mengikuti instruksi dari radiografer. Pasien akan melakukan pemeriksaan di dalam ruang khusus, karena pemeriksaan dengan sinar X akan memberikan sejumlah radiasi ke tubuh pasien agar dapat merekam gambar pada film.[13,14]
Posisi pasien di antara mesin X-ray dan film yang akan menangkap radiasi dan membentuk gambaran rontgen. Tubuh akan menyerap radiasi tergantung dari material densitasnya. Tulang dan logam akan menunjukkan warna putih (radioopak) pada X-ray film, udara akan menunjukkan warna hitam (radiolusen), sedangkan lemak dan otot akan menunjukkan warna keabuan.[13,14]
Follow Up
Tidak ada follow up khusus setelah pasien selesai pemeriksaan rontgen sinus. Pasien dapat segera pulang, tingkat radiasi yang mengenai tubuh pasien tidak tinggi sehingga tidak akan menimbulkan efek berbahaya. Follow up pemeriksaan rontgen sinus adalah pasien kembali ke dokter yang memberi perintah pemeriksaan untuk mendapatkan penjelasan kondisi sinus normal atau ditemukan kelainan, seperti terdapat gambaran penyakit sinusitis sehingga perlu mendapat terapi.[15,16]
Jika diperlukan, dokter dapat menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi lainnya seperti CT scan sinus non kontras atau MRI. Misalnya pada gambaran rontgen sinus yang tidak jelas, pada pasien sinusitis yang tidak menunjukkan perbaikan setelah mendapat terapi maksimal, kecurigaan terdapat massa atau tumor, pada perencanaan bedah, dan penilaian fraktur wajah yang kompleks.[15,16]