Teknik Drainase Hematoma Aurikula
Teknik drainase hematoma aurikula dapat dilakukan dengan insisi drainase menggunakan scalpel atau aspirasi. Tindakan dapat dilakukan di ruang operasi atau di ruang biasa.
Persiapan Pasien
Pastikan hematoma aurikula telah terdiagnosis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Tanyakan mengenai riwayat trauma, nyeri pada telinga, riwayat kejadian serupa sebelumnya, sekret dari telinga, demam, perubahan fungsi pendengaran, riwayat imunosupresi, diabetes, riwayat konsumsi obat antiplatelet atau antikoagulan, dan hipertensi. Apabila mekanisme trauma dirasa berat, misalnya kecelakaan lalu lintas, lakukan pemeriksaan untuk menilai fraktur temporal dan cedera lain yang mungkin timbul.[1]
Pemeriksaan fisik kepala dan leher dilakukan secara menyeluruh. Lakukan pemeriksaan fisik terarah terutama pada telinga luar, kanalis akustikus eksternus, membran timpani, dan laserasi atau trauma pada kepala dan leher. Evaluasi fungsi nervus fasialis penting dilakukan setelah trauma pada area telinga. Temuan pemeriksaan fisik yang menunjang hematoma aurikula adalah pembengkakan aurikula dan fluktuasi pada bagian telinga yang berkartilago yang disertai dengan nyeri.[1,3,4]
Pemeriksaan penunjang seperti pencitraan tidak perlu dilakukan secara rutin. Umumnya, hematoma aurikula dapat didiagnosis secara klinis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik saja.[1]
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam tindakan drainase hematoma aurikula adalah:
- Bahan aseptik dan antiseptik
- Sarung tangan steril
- Anestesi local: lidocaine tanpa epinefrin, spuit 3 mL, jarum suntik 25G
- Scalpel ukuran 11 atau 15
- Jarum suntik 18G dengan spuit 10 cc
- Hemostat atau alat diseksi lain
Suction kecil
Forceps bergigi
- Kassa atau kapas gulung berbentuk silinder
- Kassa steril
- Perban elastis
- Benang jahit non-absorbable
- Gunting
Cairan salin normal dan spuit
- Antibiotik topikal
Posisi Pasien
Pasien dibaringkan supinasi dengan bagian kepala lebih tinggi. Apabila hematoma terdapat pada bagian posterior telinga, posisikan pasien lateral dekubitus ke kontralateral. Pada hematoma anterior, posisikan kepala pasien ke arah telinga kontralateral dengan telinga ipsilateral menghadap langit-langit.[1,2]
Prosedural
Teknik drainase hematoma aurikula dapat dilakukan dengan insisi drainase dan aspirasi. Namun, sebelum evakuasi dilakukan, terdapat beberapa tahapan awal yang perlu dilakukan yaitu:
- Pastikan alat dan bahan telah tersedia dengan pencahayaan yang cukup
- Cuci tangan sebelum prosedur dilakukan. Pakai sarung tangan steril, gaun bedah, dan lampu kepala untuk mengoptimalisasi lapang pandang
- Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada telinga pasien, misalnya dengan menggunakan povidone iodine
- Anestesi lokal diadministrasikan melalui injeksi atau dioleskan di lokasi aspirasi. Anestesi paling optimal dapat dicapai dengan pola blok aurikula atau injeksi langsung di area hematoma. Lakukan tes untuk memastikan area tindakan telah teranestesi dengan menjepit area jaringan yang akan diinsisi menggunakan forsep bergigi[1,2]
Insisi dan Drainase
Tindakan insisi dan drainase dilakukan dengan cara berikut:
- Buat insisi kecil (5mm) mengikuti kurvatura pinna pada lipatan kulit sepanjang tepi hematoma. Insisi pada area yang memiliki kecekungan atau tepi posterior dari hematoma akan memberikan hasil estetik yang lebih baik dibanding dilakukan pada area cembung
- Pisahkan kulit dan perikondrium dari hematoma dan kartilago menggunakan hemostat
- Evakuasi hematoma menggunakan hemostat atau suction
- Pastikan seluruh hematoma telah terevakuasi, lalu irigasi kantong hematoma tersebut menggunakan cairan salin normal
- Keringkan area tindakan dengan kassa
- Aplikasikan antibiotik topikal pada garis insisi
- Beri tekanan digital selama 5-10 menit dengan mendekatkan perikondrium dan kartilago
- Tutup dengan compression dressing, baik dengan teknik sederhana atau bolster dressing dengan tujuan menutup ruang yang berpotensi terisi darah kembali
- Teknik compression dressing sederhana: Letakkan kapas kering pada kanalis akustikus eksternus. Penuhi cekungan telinga luar dengan kassa yang telah dibasahi cairan salin atau vaseline. Letakkan beberapa lapis kassa berbentuk “C” di bagian posterior telinga untuk menyokong bagian belakang telinga. Tutup telinga eksternal dengan beberapa lapis kassa 4x4 dan pasang perban elastis memutari kepala. Pastikan bagian inferior perban melewati lobulus telinga
- Teknik bolster dressing: Letakkan kassa atau kapas gulung di kedua sisi telinga (bolster dressing). Masing-masing kassa diletakkan secara paralel dengan garis insisi. Jahit dengan teknik matras vertikal sebanyak dua jahitan menembus kedua kassa gulung. Pastikan jahitan cukup kencang untuk mengompres telinga agar tidak terbentuk ruang kosong, namun cukup longgar agar vaskularisasi telinga tetap terjaga[1-5]
Aspirasi Jarum
Beberapa sumber menyebutkan aspirasi jarum dapat dilakukan pada hematoma kecil dengan diameter < 2cm. Namun, metode ini sudah tidak direkomendasikan karena tingkat rekurensi yang tinggi. Aspirasi sering tidak adekuat dan masih menyisakan hematoma.
- Aspirasi hematoma menggunakan jarum suntik 18G yang terhubung dengan spuit 10 mL pada area yang paling cembung
- Peras hematoma dengan ibu jari dan jari telunjuk hingga seluruh hematoma terevakuasi
- Beri tekanan digital 3-5 menit pada area hematoma
- Apabila masih terdapat gumpalan darah, lakukan insisi drainase[1-5]
Follow up
Pasien tidak perlu dirawat inap setelah tindakan. Arahkan pasien untuk berkonsultasi dengan spesialis telinga atau bedah plastik. Berikan antibiotik oral spektrum luas yang dapat digunakan untuk pencegahan infeksi Staphylococcus aureus selama tujuh hari. Berikan obat untuk mengurangi nyeri. [1-3]
Hindari terkena air selama 1 minggu. Pasien juga dianjurkan untuk menghindari aktivitas berat selama 10-14 hari dan menghindari olahraga kontak fisik selama 2 minggu.[1,2]
Kontrol dilakukan dalam 5-7 hari untuk evaluasi pasca tindakan. Hal yang perlu dipantau adalah adanya komplikasi dan ekurensi hematoma. Dressing dapat dilepas 5-7 hari setelah tindakan.[1-5]