Bayi prematur memiliki angka morbiditas yang lebih tinggi yaitu 20 hingga 45% mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Nutrisi merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan otak. Nutrisi yang cukup sangat penting bagi bayi prematur untuk bisa memiliki kecepatan pertumbuhan dan penambahan berat badan seperti bayi cukup bulan. Oleh karena itu, penilaian pertumbuhan dan pemberian nutrisi yang tepat oleh tenaga medis sangat diperlukan.[1]
Modalitas yang digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan bayi prematur adalah kurva pertumbuhan. Dalam beberapa dekade terakhir, terdapat beberapa kurva pertumbuhan yang masing-masing memiliki metode, karakter subjek penelitian (bayi prematur yang masuk dalam penelitian) dan sasaran pengguna kurva yang berbeda. Kurva tersebut antara lain Ehrenkranz curve, Fenton and Kim Growth Chart (Fenton 2013 Growth Chart), Chart by Cole, at al, Chart by Boghossian, et al dan INTERGROWTH -21 st curves.[2]
Terminologi
Definisi bayi prematur menurut World Health Organization (WHO) adalah bayi yang lahir sebelum usia gestasi 37 minggu. Bayi prematur diklasifikasikan menjadi:
- Amat sangat prematur (extremely preterm): bayi yang lahir pada usia gestasi di bawah 28 minggu
- Sangat prematur (very preterm): bayi yang lahir antara usia gestasi 28 hingga kurang dari 32 minggu
Moderate to late preterm: bayi yang lahir pada usia gestasi 32 hingga kurang dari 37 minggu[3]
Untuk menilai pertumbuhan bayi prematur, terdapat istilah yang perlu kita ketahui, yaitu sebagai berikut:
- Usia kronologis: usia yang dihitung sejak bayi itu lahir
- Usia koreksi: hasil pengurangan usia kronologis dengan hasil perbedaan usia gestasi dengan usia aterm, yaitu usia gestasi 40 minggu
Contoh: Bayi lahir saat usia gestasi 35 minggu, usia kronologis saat ini 10 minggu, maka usia koreksi adalah : 10 minggu–(40 minggu–35 minggu)=5 minggu[3]
Mengapa menilai pertumbuhan bayi prematur berbeda dengan bayi aterm?
Pola pertumbuhan bayi prematur berbeda bila dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan dan memiliki berat lahir yang lebih besar. Untuk menilai pertumbuhan bayi prematur, telah tersedia beberapa grafik pertumbuhan. Salah satu grafik yang sering digunakan adalah Fenton dan grafik pertumbuhan INTERGROWTH-21.[3]
Grafik pertumbuhan INTERGROWTH-21 merupakan hasil dari Intergrowth-21st project yang dilakukan multisenter dan multi etnik pada delapan negara yang ingin menghasilkan grafik pertumbuhan standar sejak awal kehamilan sampai masa bayi.[3]
Grafik INTERGROWTH-21 terdiri dari beberapa grafik mulai dari pertumbuhan intrauterin (ukuran panjang antara kepala dan bokong, crown-rump, serta biparietal), grafik berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala berdasarkan usia gestasi dan jenis kelamin (sejak usia gestasi 14 sampai 42 minggu). Akan tetapi, masih diperlukan kajian lebih lanjut untuk penggunaannya.[3]
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan grafik Fenton yang digunakan sampai usia gestasi 40 minggu, selanjutnya menggunakan grafik WHO 2006. Akan tetapi, apabila panjang badan pada usia gestasi 40 minggu belum mencapai 45 cm, maka tetap menggunakan grafik fenton.[3]
Cara Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur dengan Grafik Pertumbuhan Fenton
Kurva pertumbuhan bayi prematur yang direkomendasikan adalah Fenton. Grafik fenton yang digunakan adalah revised fenton growth chart yang merupakan hasil revisi dari Fenton 2003. Kurva revisi fenton 2003 adalah sebagai berikut:
- Terdapat dua grafik: grafik bayi prematur perempuan dan laki- laki
- Digunakan untuk usia gestasi 22 hingga 50 minggu
- Tidak termasuk grafik indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan/panjang badan
- Pada titik usia gestasi 50 minggu, ekuivalen dengan kurva pertumbuhan WHO 2006
- Sumbu aksis X, menunjukkan plot usia gestasi. Sumbu Y menunjukkan berat badan (dalam kilogram), lingkar kepala (dalam sentimeter), dan panjang badan bayi (dalam sentimeter)
- Kurva ini menggunakan persentil yaitu 3,10, 50, 90, dan 97[4]
Interpretasi dan langkah-langkah memasukkan data pada kurva Fenton adalah sebagai berikut:
- Data bayi prematur yang harus disiapkan, antara lain usia gestasi (dalam minggu), berat badan (dalam gram), panjang badan (dalam sentimeter), dan lingkar kepala (dalam sentimeter).
- Plot usia gestasi pada aksis X, lalu plot berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pada sumbu Y, kemudian buat titik temu antara sumbu X dan Y (jadi kita mendapatkan 3 titik pertemuan antara sumbu X dan Y, yaitu titik berat badan sesuai usia gestasi, panjang badan sesuai usia gestasi, dan lingkar kepala sesuai usia gestasi)
- Perhatikan letak titik tersebut berada di persentil berapa.
- Untuk berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala dianggap normal jika berada di persentil 3-97[4]
Penggunaan Kurva Pertumbuhan Bayi Aterm pada Bayi Prematur
Bayi prematur yang sudah memasuki usia gestasi 50 minggu atau ketika panjang badan sudah melebihi 45 cm dapat menggunakan kurva pertumbuhan WHO 2006.[3]
Usia yang digunakan dalam plot data pada kurva pertumbuhan WHO adalah usia koreksi hingga usia 2 tahun. Interpretasi kurva pertumbuhan WHO pada bayi prematur sama dengan bayi aterm, yaitu sebagai berikut:[3]
Tabel 1. Interpretasi Kurva Pertumbuhan WHO
Catatan:- Anak pada rentang ini dapat dikatakan sangat tinggi. Tinggi seseorang jarang menyebabkan masalah kesehatan, kecuali bila berlebihan dan dapat mengindikasikan adanya gangguan endokrin, seperti growth-hormone-producing tumor. Konsulkan anak pada rentang ini untuk ditinjau lebih lanjut apabila dicurigai adanya gangguan endokrin (misalnya bila orang tua memiliki tinggi badan yang termasuk rentang normal, namun anak memiliki tinggi yang berlebihan untuk usianya)
- Anak dengan weight-for-age normal dapat memiliki gangguan pertumbuhan, namun lebih baik dilakukan penilaian menurut weight-for-length/height atau BMI-for-age
- Apabila setelah dilakukan plotting, didapatkan di atas 1 berarti kemungkinan berisiko. Apabila plotting didapatkan pada garis z-score kedua, berarti berisiko definite.
- Anak yang stunted atau severely stunted mungkin dapat menjadi overweight
- Anak pada kelompok ini adalah very low weight dalam modul Integrated Management of Childhood Illness (IMCI)
Kesimpulan
Bayi prematur diharapkan memiliki pertumbuhan yang sama dengan bayi aterm. Oleh karena itu, dibutuhkan pemantauan terhadap pertumbuhan bayi prematur dengan menilai pertumbuhan bayi prematur menggunakan kurva pertumbuhan khusus bayi prematur.
Kurva pertumbuhan bayi prematur yang banyak digunakan saat ini adalah Fenton growth chart yang merupakan hasil revisi dan kurva fenton 2003. Kurva ini digunakan untuk usia gestasi 22 hingga 50 minggu atau sampai panjang badan mencapai 45 cm. Usia yang digunakan untuk menilai pertumbuhan bayi prematur adalah usia koreksi sampai usia 2 tahun. Setelah mencapai usia gestasi 50 minggu atau ketika panjang badan sudah mencapai 45 cm, penilaian pertumbuhan dapat mulai pindah ke grafik pertumbuhan WHO 2006.
Penulisan pertama oleh: dr. Michael Sutanto