Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan

Oleh :
dr. Katharina Listyaningrum Prastiwi

Pemilihan obat antihipertensi perlu diperhatikan pemberiannya pada hipertensi selama kehamilan dan preeklampsia. Hal ini dikarenakan tidak semua obat antihipertensi dapat diberikan selama proses kehamilan. Tidak semua obat antihipertensi aman digunakan oleh ibu hamil dengan hipertensi oleh karena efek buruk untuk janin dan efek samping yang tidak diinginkan.

Melalui pemberian terapi antihipertensi yang tepat, diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas maternal pada kehamilan. Hipertensi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas tersering pada kehamilan. Hipertensi pada kehamilan ditandai dengan peningkatan sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg.[1–3]

Hipertensi diperkirakan terjadi pada sekitar 6–8% kehamilan. Angka mortalitas akibat hipertensi mencapai 14% dan meningkat menjadi 15% di negara berkembang dengan sosial ekonomi yang rendah. Di Indonesia, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), diperkirakan hipertensi terjadi pada 6,3% kehamilan. Beberapa faktor risiko yang memengaruhi diantaranya lingkar lengan atas >30 cm, usia >35 tahun, status gizi, dan pendidikan rendah.[1–3]

Referensi