Alo dr. Siti!

Pertama-tama, Kategori C FDA bukan berarti obat tidak boleh diberikan pada kehamilan karena penjelasan untuk kategori ini adalah sebagai berikut:

studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin

Jadi obat masih tetap bisa digunakan jika manfaat dinilai lebih besar dibandingkan dengan risiko.

Lalu perlu diperhatikan juga bahwa FDA memiliki kategori yang lebih ketat dibandingkan dengan TGA (Australia). Pada kategori FDA, selama ada bukti efek samping janin pada penelitian hewan, maka akan masuk dalam kategori C. Sedangkan, pada kategori TGA, jika obat tersebut sudah digunakan oleh ibu hamil atau ibu dalam usia reproduktif tanpa adanya bukti peningkatan risiko malformasi kongenital atau dampak buruk pada janin lainnya, maka bisa masuk dalam kategori A atau B.

Dan jika kita lihat kategori TGAnya, untuk dexa oral masuk dalam kategori A. Hanya dexa parenteral yang masuk dalam kategori C.