Alodokter, mohon masukan sejawat sekalian...Pasien Pria 26 tahun, Olahragawan di diagnosis urtikaria kolinergik oleh spesialis kulit dengan regiment terapi...
Olahragawan menderita urtikaria kolinergik - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Olahragawan menderita urtikaria kolinergik
Dibalas 05 September 2019, 11:58
dr. Aufa Azri Dany
Dokter Umum
Alodokter, mohon masukan sejawat sekalian...
Pasien Pria 26 tahun, Olahragawan di diagnosis urtikaria kolinergik oleh spesialis kulit dengan regiment terapi saat ini Ranitidin dan Cetirizine (kombinasi H1 dan H2 Antagonis), dan diagnosis urtikaria kolinergik juga oleh spesialis penyakit dalam dengan anjuran terapi Propanolol, Singulair (Montelukast) dan Cetirizine....
Setelah saya search artikel ilmiah, keduanya memang sama sama mampu menurunkan reaksi urtikaria kolinergik...
Jadi, ingin masukan dari sejawat sekalian bagaimana sebenarnya alur terapi untuk Urtikaria Kolinergik?
Dibuat 03 September 2019, 19:20
03 September 2019, 20:07
dr. Reynaldi Syarifu Rachman
Dokter Umum
Alo dr. Aufa
Izin berpendapat ya dok, dari artikel yang saya baca pun, pilihan pengobatan terhadap urtikaria kolinergik dapat berupa antihistamin, inhibitor leukotriene seperti Montelukast dan Zafirlukast, serta agen imunosupresif.
Dari data yang didapat di artikel, kombinasi antihistamin H1 dan H2 memang lebih efektif dibandingkan mengkombinasikan dengan antihistamin H1 lainnya.
Beta-blocker seperti propanolol juga dikatakan dapat membantu dalam proses pengobatan urtikaria kolinergik.
Obat topikal yang dapat digunakan antara lain benzoyl scopolamine dan obat oral seperti hyoscine butilbromida dapat membantu menghambat kemunculan lesi urtikaria.
Untuk alur pengobatannya sendiri dok, saya pun belum mendapatkannya. Namun, sepertinya memang antihistamin menjadi pilihan utama dalam kasus ini. Ditambah dengan data yang mendukung kombinasi dari antihistamin H1 dan H2 yang efektif mengobati penyakit ini.
Perlu diingat juga, bahwa menghindari faktor presipitasi juga penting untuk mencegah kekambuhan dari urtikaria kolinergik.
Urtikaria Kolinergik
Izin berpendapat ya dok, dari artikel yang saya baca pun, pilihan pengobatan terhadap urtikaria kolinergik dapat berupa antihistamin, inhibitor leukotriene seperti Montelukast dan Zafirlukast, serta agen imunosupresif.
Dari data yang didapat di artikel, kombinasi antihistamin H1 dan H2 memang lebih efektif dibandingkan mengkombinasikan dengan antihistamin H1 lainnya.
Beta-blocker seperti propanolol juga dikatakan dapat membantu dalam proses pengobatan urtikaria kolinergik.
Obat topikal yang dapat digunakan antara lain benzoyl scopolamine dan obat oral seperti hyoscine butilbromida dapat membantu menghambat kemunculan lesi urtikaria.
Untuk alur pengobatannya sendiri dok, saya pun belum mendapatkannya. Namun, sepertinya memang antihistamin menjadi pilihan utama dalam kasus ini. Ditambah dengan data yang mendukung kombinasi dari antihistamin H1 dan H2 yang efektif mengobati penyakit ini.
Perlu diingat juga, bahwa menghindari faktor presipitasi juga penting untuk mencegah kekambuhan dari urtikaria kolinergik.
Urtikaria Kolinergik
03 September 2019, 19:21
dr. Aufa Azri Dany
Dokter Umum
Terimakasih atas masukannya sebelumnya dok... 🙏
04 September 2019, 11:36
dr. Pika Novriani Lubis
Dokter Umum
Alo Dok,
Selain yg telah disebutkan di atas, boleh juga dipertimbangkan terapi danazol, di samping menghindari faktor yg memprovokasi gejala.
Pada bbrp pedoman, alur terapi umumnya dibedakan atas gejala akut dan kronis dok.
Referensi ini cukup lengkap membahas tentang urtikaria kolinergik. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/28382552/
Selain yg telah disebutkan di atas, boleh juga dipertimbangkan terapi danazol, di samping menghindari faktor yg memprovokasi gejala.
Pada bbrp pedoman, alur terapi umumnya dibedakan atas gejala akut dan kronis dok.
Referensi ini cukup lengkap membahas tentang urtikaria kolinergik. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/28382552/