Selamat siang dr. Nailla,

Terima kasih atas pertanyaannya, penyebab paling sering visus tidak meningkat pasca operasi katarak karena terdapatnya kelainan retina, makula atau nervus optik yang tidak diketahui sebelum dilakukannya tindakan operasi. Oleh karena itu, pemeriksaan funduskopi wajib dilakukan untuk melihat ada tidaknya kelainan tersebut, dan jika ada kita wajib melakukan informed consent kepada pasien bahwa terdapat kemungkinan visus tidak akan meningkat setelah operasi. Hal ini dapat mencegah terjadinya tuntutan malpraktik dari pasien.

Faktor lain seperti penyakit diabetes yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan komplikasi pascaoperasi karena meningkatkan resiko infeksi dan progresivitas dari diabetic retinopathy. Sehingga penting pasien mengontrol kadar gulanya sebelum dilakukan operasi.

Stadium katarak yang sudah matur dan hipermatur juga dapat meningkatkan resiko kegagalan operasi karena. Pada kasus katarak ini, operasi fakoemulsifikasi memerlukan waktu yang lebih lama sehingga dapat terjadinya kerusakan endotel kornea permanen yang berujung menyebabkan terjadinya edem kornea persisten dan keratopati bullosa. Pada kondisi ini, pasien memerlukan operasi transplantasi kornea. Sehingga saat ini, perlu diedukasi kepada pasien agar jangan menunggu sampai kondisi penglihatannya menjadi buta baru dilakukan operasi karena pada kondisi ini, stadium kataraknya sudah matur dan hipermatur. Selain itu juga perlu support dari keluarga ataupun tetangga sekitar yang sudah menjalani operasi katarak yang berhasil agar pasien mau segera dioperasi pada stadium katarak awal/imatur.

Edukasi yang penting yaitu pasca operasi pasien harus menjaga kebersihan wajah dan tidak sujud, tidak menyiram wajah dengan air selama 1 minggu. Hal ini penting untuk mencegah kontaminasi luka operasi dan infeksi di kemudian hari.  Sehingga resiko endoftalmitis yang dapat menyebabkan kebutaan dapat dicegah. Semoga bisa menjawab ya!