Bagaimana pananganan gigitan ular pada pasien alergi SABU - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, ijin bertanya bagaimana penanganan gigitan ular (Snake Bite) apabila pasien alergi terhadap anti bisa ular?

Diskusi Dokter

8 jam yang lalu

ALO dr. Anra, sepengetahuan saya, tidak semua gigitan ular membutuhkan SABU. Jenis-jenis ular dijelaskan semua di e-course Gigitan Hewan Beracun. Segera daftar di website Alomedika ya, Dok, sebelum habis masa tayangnya. Link daftar: https://general.alomedika.com/ecourse/gigitan-hewan-beracun-e-course-skp-kemkes

Oya, gunakan voucher dari Alomedika Point jangan lupa. 

SABU yang tersedia di Indonesia ada 2 jenis. Pertama, SABU dengan merek dagang BioSAVE, untuk gigitan ular wilayah Indonesia Barat, yakni Naja sputatrix, Bungarus fasciatus, dan Agkistrodon rhodostoma. Kedua, SABU yang diproduksi oleh BioCSL Australia atau Seqirus, untuk gigitan ular wilayah Indonesia Timur, yaitu brown snake, tiger snake, death adder, taipan, dan ular hitam. 

6 jam yang lalu

Reaksi alergi terhadap SABU cukup banyak dilaporkan, yaitu sekitar 25% pasien mengalami urtikaria, bahkan sekitar 5% pasien mengalami reaksi anafilaktik. Reaksi alergi akibat antivenom SABU biasanya terjadi dalam 1 jam pertama setelah pemberian, meskipun beberapa kasus alergi dilaporkan muncul pada waktu yang lebih lambat.
Jika reaksi alergi terjadi selama pemberian infus, maka infus harus dihentikan sementara dan atasi reaksi anafilaksis dengan epinefrin, cairan IV, dan jaga patensi jalan nafas. Pasien dengan gejala urtikaria dapat diberikan antihistamin. 
SABU merupakan life saving untuk pasien yang terkena bisa ular, sehingga untuk pasien dengan alergi, infus SABU diberikan secara lambat dan disertai pemberian epinefrin dengan dosis kecil secara on going baik IM atau IV. 
Dokter dapat membaca lebih lanjut pada artikel berikut:
https://www.alomedika.com/penyakit/kegawatdaruratan-medis/gigitan-ular/penatalaksanaan https://www1.health.nsw.gov.au/pds/ActivePDSDocuments/GL2024_007.pdf