Izin bertanya dokter, mengenai kasus hipokalemia, untuk terapinya kapan diberikan oral dan kapan diberikan intravena, dan kapan kita stop pemberian kcl nya...
Penanganan yang tepat terhadap kasus hipokalemia - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Penanganan yang tepat terhadap kasus hipokalemia
Izin bertanya dokter, mengenai kasus hipokalemia, untuk terapinya kapan diberikan oral dan kapan diberikan intravena, dan kapan kita stop pemberian kcl nya dok 🙏, apakah perlu selalu dimonitoring ekg? Jika keterbatasan alat apakah tidak apa2 tidak dimonitoring ? Mengingat komplikasi hipokalemia yg cukup berat yaitu Aritmia dan cardiac arrest. Terimakasih
Hipokalemi sering diartikan sebagai kadar plasma K < 3.5 mEq/L
Perlu digaris bawahi bahwa ini adalah kadar plasma. Kita harus mengingat bahwa Kalium merupakan komponen Intrasel bukan Ekstrasel. Sehingga tujuan koreksi kita bukan lah menormalkan kadar K plasma melainkan menjauhkan pasien dari keadaan bahaya.
Koreksi dilakukan berdasarkan beratnya disfungsi organ, ex: Aritmia / ditemukan perubahan EKG Signifikan.
Koreksi teraman ialah melalui koreksi oral dengan member sebanyak konsumsi harian manusia pada umumnya. Sekitar 60 - 80 mEq/L atau setara dengan 2400mg - 3200mg Asparka.
Kapan koreksi Intravena?
Goalsnya menjauhkan pasien dari keadaan klinis berbahaya, bukan untuk koreksi defisit, dan harus dengan pemantauan ketat elektrolit ulang dan EKG.
Koreksi defisit dapat diteruskan dengan oral.
Kapan Stop Koreksi atau berapa Hari?
Karena patokannya tadi kadar plasma, defisit yang berbeda memerlukan kadar koreksi berbeda.
Misal kadar serum 4 mEq/L turun menjadi 3 mEq/L diperkirakan terjadi loss 100 - 200 mEq K .
Maka dengan rate koreksi perhari 60-80 mEq keadaan tersebut dapat diatasi dalam 2-3 hari
Sedangkan 3 mEq/L turun menjadi 2 mEq/L diperkirakan terjadi loss 100 - 200 mEq K .
Untuk terapi Intravena harus diingat bahwa K sangat Iritatif bagi Vena sehingga harus dibatasi, jika benar dalam keadaan mengancam dapat diberikan hingga 240 mEq/hari
Mohon koreksi jika ada yang kurang dari jawaban ini.
Sumber: Morgan and Mikhails Clinical Anesthesiology
Alodok, izin ikut berdisukusi
Pemberian kalium baik secara oral atau intravena dipertimbangkan berdasarkan derajat keparahan dari hipokalemia:
- Pasien dengan kadar kalium 2,5 – 3,5 mEq/L (hipokalemia ringan sedang) cukup diberikan penggantian kalium secara oral. Garam kalium klorida mengandung sekitar 13,6 mEq/gram. Pemberian kalium secara oral sebaiknya diikuti dengan pemberian 100-250 mL air dan diberikan setelah makan.
- Pasien dengan kadar kalium serum < 3 mEq/ L yang menunjukkan tanda kegawatdaruratan seperti aritmia rabdomiolisis dan gagal nafas memerlukan koreksi kalium secara intravena.
-Pasien dengan kadar kalium < 2,5 mEq/L memerlukan penggantian kalium secara intravena dengan evaluasi berkala termasuk EKG dan pengukuran kalium serum secara serial.
Rute intravena menjadi pilihan pada pasien dengan mual, muntah dan gangguan gastrointestinal yang berat, adanya perubahan elektrokardiografi, dan hipokalemia yang berkaitan dengan ketoasidosis diabetikum. Sehingga tentunya diperlukan untuk pemeriksaan EKG secara rutin dan pemeriksaan darah setelah koreksi dan tidak lupa melihat juga dari gejala klinis pasien ada perbaikkan atau tidaknya.
Berikut sumber yang saya baca, mungkin TS lain ada yang ingin menambahkan, CMIIW:
https://www.alomedika.com/penyakit/nefrologi/hipokalemia