Ijin tanya dok. Saya mendapat pasien usia 20 tahun dengan kolik abdomen susah flatus dan bab tapi masih bisa. Pada PF didapatkan distended BU + meningkat...
Pasien usia 20 tahun dengan kolik abdomen susah flatus dan buang air besar - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien usia 20 tahun dengan kolik abdomen susah flatus dan buang air besar
Ijin tanya dok. Saya mendapat pasien usia 20 tahun dengan kolik abdomen susah flatus dan bab tapi masih bisa. Pada PF didapatkan distended BU + meningkat nyeri tekan -. Riwayat 7 tahun yg lalu operasi app. Rontgen 3 bulan yg lalu gambaran subileus. Rontgen bno 3 posisi yg sekarang ileus obstruktif letak tinggi. Pertanyaan saya, apakah mungkin riwayat penyakit ini menjadi perjalanan penyakit ileus obstruktif? Kemudian apakah masih mungkin bila ileus bisa flatus dan bab? Terima kasih
Ileus obstruksi letak tinggi atau small bowel obstruction dapat disebabkan karena berbagai proses patologi, beberapa diantaranya disebabkan oleh adhesi intra-abdominal (30%), hernia (30-40%), tuberculosis (10%), malignancy atau keganasan, crohn disease, volvulus, dan infeksi parasit. Berkaitan dengan riwayat pasien sebelumnya post appendektomy, beberapa jurnal menerangkan bahwa ada keterkaitan antara small bowel obstruction dengan riwayat post appendektomy dikarenakan adanya faktor resiko terjadi adhesi. Namun diterangkan bahwa LA (laparoscopic appendectomy) memiliki resiko adhesi yang menyebabkan small bowel obstruction yang lebih rendah dibandingkan dengan OA (open appendectomy) pada pasien appendicitis. Untuk pertanyaan selanjutnya mengenai pasien ileus obstruksi yang berkaitan dengan flatus dan BAB. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bowel obstruction dibedakan berdasarkan derajat obstruksinya menjadi partial dan complete.
• Untuk partial obstruction, masih memungkinkan terjadi flatus dan sedikit BAB karena cairan dan gas masih memungkinkan melewati titik obstruksi.
• Untuk complete obstruction terjadi terjadi hambatan total semua isi usus sehingga tidak memungkinkan untuk terjadi flatus dan BAB. Semoga membantu 🙏Sumber :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK6873/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4863779/
https://emedicine.medscape.com/article/774140-overview#a1
Alo dokter,
Obstruksi usus halus dapat disebabkan adhesi pasca operasi, tumor ganas, hernia, enteritis, volvulus, atau intususepsi. Obstruksi usus kecil pasca operasi secara signifikan tinggi pada perforasi apendisitis, insisi midline, dan chronic appendicular pathology. Risiko obstruksi ileus karena adhesi pasca operasi diperkirakan 9% dalam tahun pertama setelah operasi, 19% pada 4 tahun, dan 35% pada 10 tahun.
Referensi: http://www.rfppl.co.in/subscription/upload_pdf/small_1119.pdf
https://somepomed.org/articulos/contents/mobipreview.htm?21/57/22417
Sedangkan gejala ileus obstruksi, suatu penelitian menyebutkan umumnya adalah obstipasi (76,02%), nyeri kolik (71,66%), distensi abdomen (92,92%), dan mual muntah (24,8%). Obstipasi atau gangguan BAB dan flatus bisa total, atau hanya menurun jika obstruksi parsial.
Referensi: https://www.saudijgastro.com/article.asp?issn=1319-3767;year=2010;volume=16;issue=4;spage=285;epage=287;aulast=Adhikari