Alo dokter,Pada praktek kita sering menemukan pemberian injeksi/suntik (bukan peroral) vitamin untuk pasien sakit ringan.Beberapa teman (sbg pasien) sharing...
Injeksi vitamin untuk infeksi nonspesifik - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Injeksi vitamin untuk infeksi nonspesifik
Alo dokter,
Pada praktek kita sering menemukan pemberian injeksi/suntik (bukan peroral) vitamin untuk pasien sakit ringan.
Beberapa teman (sbg pasien) sharing saat ada keluhan demam batuk pusing (infeksi virus nonspesifik?) diberi inj vitamin tertentu (vit C?).
Bila ada pegal diberi inj vit B (kalau inj vit B mmg sdh pernah dibahas didiskusi sebelumnya ya). Dan merasa baikan pasca disuntik.
Nah sebenernya ada tidak sih guideline pemberiannya atau EBM pemberian injeksi im/iv vitamin pd kondisi sakit infeksi nonspesifik ini? Apakah hanya sugesti saja? Atau apakah memang terbukti suntik/injeksi vitamin (spesifik ke injeksi ya, bukan peroral) bisa menaikkan imunitas? Mempercepat waktu sembuh?
Boleh share jurnalnya ya dok bila ada..
Bagaimana praktek sehari-hari di tempat dokter sekalian? Apakah juga memberikan suntik vitamin? Dan biasanya atas indikasi apa saja?
Terimakasih.
Pemberian vitamin C untuk tatalaksana infeksi mengalami keemasan pada tahun 1972 sd 1975. Banyak penelitian saat itu yang menunjukkan efektivitas vitamin C terhadap beberapa penyakit infeksi antara lain common cold. Efeknya dose dependent. Dosisnya rata rata 1-2 gram/hari. Bahkan ada yang pakai dosis 6 gram. Penelitian penelitian dilakukan pada anak dan dewasa menggunakan vitamin C oral dan intravena.
Namun setelah periode tersebut, vitamin c mulai kehilangan pamornya antara lain disebabkan:
1. Munculnya antibiotik sebagai first line drugs terhadap infeksi yang lebih rasional dan efeknya lebih nyata dibandingkan vitamin C
2. Vit C akhirnya ditemukan sebagai penyebab terjadinya scurvy (dulu dianggap bagian dari penyakit jaringan ikat)
Saat ini vitamin C untuk mencegah dan mengobati common cold masuknya kategori pengobatan alternatif (National Institutes of Health Amrik kolaborasi dengan Cochrane).
Nutrients. 2017 Apr; 9(4): 339.
Alo dokter Yoke.
https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD000980.pub4/full
Dari jurnal Cochrane di atas, memang disimpulkan vitamin C khusus inisiasi terapeutik pada imunocompromised dan nonspesifik infeksi sprti common cold tidak dibenarkan dok, kecuali hanya sbg alternatif itu pun jika masuk "flu biasa" dgn durasi pilek yg pendek pada sedikit kasus.
Lebih lanjut RCT ttg vitamin C juga masih belum dicapai dgn penelitian2 terbaru. Cmiiw dok
Lebih lanjut RCT ttg pemberian vitamin C diluar defisiensi* maaf ralat
Alo dr. Yoke!
Alomedika pernah membahas mengenai suplementasi vitamin C untuk mencegah ISPA. Hasilnya sih terbukti efektif tetapi dosis vitamin Cnya harus >6000 mg. Tentunya perbandingan manfaat pencegahan ISPA tidak sebanding dengan risiko dari penggunaan dosis tinggi seperti itu.
Nah, yang disarankan adalah konsumsi (bukan suplementasi lho.. Jadi kalau dari makanan sehari-hari saja cukup tidak perlu diberikan suplementasi tambahan) vitamin C secara teratur 200 mg/hari. Nah, manfaat dari konsumsi vitamin C 200 mg/hari secara teratur ini bukan mencegah terjadinya ISPA, tetapi menurunkan durasi dan tingkat keparahan ISPA.
Selengkapnya dapat dibaca pada artikel berikut ini:
Pemberian vitamin C untuk tatalaksana infeksi mengalami keemasan pada tahun 1972 sd 1975. Banyak penelitian saat itu yang menunjukkan efektivitas vitamin C terhadap beberapa penyakit infeksi antara lain common cold. Efeknya dose dependent. Dosisnya rata rata 1-2 gram/hari. Bahkan ada yang pakai dosis 6 gram. Penelitian penelitian dilakukan pada anak dan dewasa menggunakan vitamin C oral dan intravena.
Namun setelah periode tersebut, vitamin c mulai kehilangan pamornya antara lain disebabkan:
1. Munculnya antibiotik sebagai first line drugs terhadap infeksi yang lebih rasional dan efeknya lebih nyata dibandingkan vitamin C
2. Vit C akhirnya ditemukan sebagai penyebab terjadinya scurvy (dulu dianggap bagian dari penyakit jaringan ikat)
Saat ini vitamin C untuk mencegah dan mengobati common cold masuknya kategori pengobatan alternatif (National Institutes of Health Amrik kolaborasi dengan Cochrane).
Nutrients. 2017 Apr; 9(4): 339.