Kerjasama dokter faskes primer dan lanjutan - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokterSaya saat ini bekerja sebagai dokter di salah satu faskes primer. Izin share pengalaman saya bekerja di faskes primer, dimana terkadang pasien...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Kerjasama dokter faskes primer dan lanjutan

    Dibalas 29 September 2024, 14:28
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo dokter

    Saya saat ini bekerja sebagai dokter di salah satu faskes primer. Izin share pengalaman saya bekerja di faskes primer, dimana terkadang pasien datang tiba-tiba untuk meminta rujukan. Banyak pasien yang mengatakan kemarin sudah ke IGD, dokter IGD mengatakan jika ada keluhan untuk minta rujukan ke faskes primer. Kalau kasus memang bisa kami rujuk, biasanya akan langsung kami rujuk. Tapi kalo kasus hanya dyspepsia dan penyakit lain yang memang tidak bisa kami rujuk, jadi kami yang bingung. Kami edukasi pasien pun pasien kekeh karena berpegang kata-kata dokter IGD, tidak jarang pasien pun marah-marah dan merasa dipersulit padahal memang kalo mengacu pada SKDI banyak penyakit yang harus ditangani terlebih dahulu di faskes primer.

    Kemudian tidak jarang juga pasien datang dengan mengatakan dulu sudah rutin berobat ke Spesialis menggunakan pembayaran umum, dari spesialis mengatakan sudah selesai berobat tapi kalau ada keluhan sewaktu-waktu bisa kembali berobat dan minta rujukan ke faskes primer. Lagi dok, kalau misal kasus memang bisa kami rujuk akan kami rujuk. Tapi kalau kasus tidak bisa dirujuk, kami harus putar otak. Tidak jarang juga pasien salah tangkap, dulu berobat karena anemia, beberapa bulan kemudian batuk pilek sudah minta dirujuk karena berpegang kata-kata spesialis jika sakit bisa minta rujukan ke faskes primer. Lagi, ketika kami jelaskan pasien marah-marah.

    Saya hanya ingin meminta kerja sama dok, jika memang pasien membutuhkan perawatan di faskes lanjutan tolong dijelaskan sakitnya apa dan mungkin bisa diberikan surat keterangan untuk meminta rujukan ke faskes lanjutan. Biasanya yang missed adalah pasien setelah berobat ke IGD tidak dijelaskan sakitnya apa, tapi tiba-tiba disuruh minta rujukan. 🙏🏻

25 September 2024, 16:34
Byk kasus begitu terjadi di FKTP, yg ujung2nya kita dicap mempersulit rujukan.
25 September 2024, 19:08
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Betul dok. Jujur yang paling menyusahkan kalau pasien marah-marah. Selain menghambat pelayanan, energi juga jadi terkuras
29 September 2024, 03:35
Saat ini klinik kami sedang menunggu kepastian akan rekredensialing ok angka rujukan diatas target yg ditentukan oleh bpjs.
FKTP akan selalu menjadi pihak terlemah dlm hal rujukan.  Terutama utk pasien yg penyakit kronis utk perpanjangan rujukan. Seharusnya pasien yg sdh stabil dan therapinya tdk berubah maka sebaiknya akan otomatis menjadi prolanis PRB. Tetapi yg sering terjd jika 3 bln rujukan tdk berlaku pasien diberikan surat kontrol atau nakes menyuruh minta buat rujukan baru dari fktp. Selain PRB harusnya pihak bpjs menegaskan ke dpjp utk melaksanakan RUJUKAN INTERNAL antar poli. Tp kenyataan nya sangat jarang rs yg mau melakukan malah nyuruh pasien minta rujukan lg ke fktp.
Terimakasih
29 September 2024, 14:28
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Setuju dok, lagi-lagi mungkin komunikasi serta pemahaman akan BPJS ini perlu ditingkatkan bagi kalangan yang memang aktif berhubungan dengan BPJS. Tidak jarang spesialis meminta pasien datang ke faskes 1 untuk meminta rujukan ke poli lain, padahal mungkin akan lebih efektif jika dilakukan rujukan internal
25 September 2024, 19:06
dr.Prionoto
dr.Prionoto
Dokter Umum
Mismanagement,shrsnya dari dokter spesialis atau dokter IGD memberikan surat pernyataan ttg penyakit pasien..jadi tdk hanya omon2...salah juga dari mrk klo hanya omon2😁
25 September 2024, 19:13
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Kebetulan di tempat saya jarang sekali IGD yang memberikan surat keterangan minta rujukan ke faskes primer. Biasanya pasien datang minta rujukan dengan berbekal "kata dr. IGD RS X disuruh minta rujukan". Jadi dari kami yang harus putar otak dan menjelaskan ulang kepada pasien
26 September 2024, 11:07
dr.Prionoto
dr.Prionoto
Dokter Umum
Mnrt saya system medical record hrs diubah,dimana sebaiknya setiap pasien memiliki log book catatan perjalanan penyakitnya..setiap dokter hrs mengisi itu,shg kemanapun pasien itu berobat ada bukti tertulis nya dibuku pasien itu
29 September 2024, 05:51
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Setuju dok. Mungkin akan lebih baik jika ada semacam e-rm terpusat yg bersifat nasional sehingga setiap dokter dari faskes mana saja bisa mengakses data rekam medis pasien sehingga hal-hal yang saya sebutkan di atas bisa diminimalisir
29 September 2024, 00:50
Bagi yang bekerja di puskesmas atau klinik BPJS yang sudah ramai memang ini salah satu yang paling sering dihadapi dok. Seringkali pasien meminta rujukan ke faskes pertama setelah dimotivasi entah dokter atau perawat atau karyawan rumah sakit, padahal dari diagnosisnya seharusnya bisa ditangani di faskes pertama. Kemudian seperti yang dokter bilang di atas, marah-marah lah pasien tersebut dan menganggap klinik tidak kompeten lah,  mempersulit pasien lah, dan sebagainyaHarapan saya memang kita bisa sepakat ya antara dokter faskes pertama dan rumah sakit dalam hal peraturan BPJS agar kesalahpahaman ini bisa dikurangi. Menurut saya seharusnya tugas BPJS sendiri yang harus bisa mengedukasi anggota-anggotanya agar bisa benar-benar paham sistem rujukan yang berlaku.
29 September 2024, 05:59
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Menurut saya masyarakat luas pun harus diedukasi mengenai sistem BPJS ini dok, karena masih banyak sekali masyarakat yang belum paham. Ketika dijelaskan oleh nakes walaupun dengan bahasa halus dan ramah pun kadang tetap dicap mempersulit pasien. Jadi menurut saya dari pusat pun sistem ini harus disosialisasikan agar masyarakat paham bahwa wewenang nakes di FKTP juga terbatas.