ALO Dokter, Izin diskusi sejawat semua, saya ada pasien baduta perempuan usia kurang lebih 20 bulan, keluhan yg disampaikan ortu durasi BABnya cukup panjang bisa sampe 4 atau 5 hari sekali baru BAB dgn feses yg keluar sering keras selama kurang lebih 2 minggu. Sudah pernah dikonsultasikan ke 2 org DSA.. DSA pertama menyarankan agar konsumsi makanan berserat jgn berlebihan & perbanyak minum air putih, serta memberikan obat minum (sepertinya Lactulosa), feses kemudian keluar tp masih keras dan menangis ketika BAB, durasi sempat membaik tp kemudian muncul kembali 1 minggu kemudian dan dibawa ke DSA yg berbeda.. Mencurigai karna susu formula, akhirnya disarankan stop sufor perbanyak air putih dan toilet training. Mendapatkan terapi obat yg di masukkan dari anus serta puyer pedilax & interlac. Membaik, kmndian 1 bulan kmndian kembali frekuensi BAB menjadi jarang kembali. Namun kali ini fesesnya tidak keras. Hasil pemeriksaan : perut tmpak sedikit cembung, tidak ada darm contour atau steifung, auskultasi normal. Mual muntah (-) makan minum lancar seperti biasa. Di DSA yg ke 2 sempat dicurigai ISK karna anak sempat Demam namun kesulitan untuk cek Urin karna anak masih belum kooperatif..

Rpd : pernah diare ketika 7 bulan dan mendapatkan interlac, kemudian di fase awal2 konstipasi pernah dpt microlax supp sekitar 2 atau 3x

Grafik pertumbuhan semuanya normal..

Apakah memang benar pengaruh sufor? Namun setelah sufor dihentikan ternyata tidak jauh berbeda.. Mohon saran & ilmunya sejawat semua kalo ada kasus seperti ini sebaiknya apa yg kita lakukan?