Alo dokter saya izin diskusi.Anak 10 bulan bb 8.9kgKeluhan bab cair warna abu kehijaun ampas (+), lendir sedikit (+), darah (-), bab cair abu kehijaun 3-4x...
Kotoran warna hijau keabuan, apakah pengaruh dari pergantian sufor? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Kotoran warna hijau keabuan, apakah pengaruh dari pergantian sufor?
Alo dokter saya izin diskusi.
Anak 10 bulan bb 8.9kg
Keluhan bab cair warna abu kehijaun ampas (+), lendir sedikit (+), darah (-), bab cair abu kehijaun 3-4x hari dirasakan sejak 2 hari ini. Mual (-), muntah (-). Demam (-). Os masih mau minum susu. Ibu os mengaku sedang mengganti merk sufor dari merk A menjadi merk B. Kemudian tiba tiba perubahan warna kotoran terlihat jelas.
Ku stabil
Tidak ada tanda dehidrasi.
T
Yg mau tanyakan, apakah ada pengaruh pergantian sufor dari perubahan warna kotoran bayi? Yang sblmnya coklat kehijauan menjadi abu kehijauan, apakah ada indikasi masalah lain dari warna ini?
Terima kasih dok
Alo dok,
Pergantian susu formula pada bayi dapat memengaruhi pencernaan mereka, termasuk perubahan warna dan konsistensi tinja. Pada kasus ini, perubahan warna tinja dari coklat kehijauan menjadi abu kehijauan setelah pergantian susu formula adalah hal yang mungkin terjadi.
Warna tinja yang berubah tidak selalu merupakan indikasi masalah kesehatan yang serius. Namun, perlu diingat bahwa setiap perubahan pada bayi harus diamati dengan cermat, terutama jika ada keluhan seperti ampas dan lendir dalam tinja.
Pada umumnya, perubahan susu formula dapat menyebabkan penyesuaian pada sistem pencernaan bayi. Orang tua pasien dapat diedukasikan terkait gejala red flags yang memerlukan perhatian lebih lanjut seperti diare berkepanjangan.
https://www.alomedika.com/red-flag-diare-pada-anak
Berdasarkan penelitian yang mengevaluasi pengaruh sumber protein dan kandungan zat besi dalam susu formula terhadap karakteristik tinja, ditemukan bahwa warna hijau adalah warna utama pada tinja bayi yang mengonsumsi susu formula dominan whey dengan kandungan zat besi sebesar 12 mg/L. Selengkapnya: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/3876420/