Alo dokter.Seperti kita ketahui bahwa sesama dokter kita tidak boleh saling menjatuhkan bahkan pada sumpah dokter kita diharapkan memperlakukan TS seperti...
Bagaimana etika memberikan opini kedua? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Bagaimana etika memberikan opini kedua?
Alo dokter.
Seperti kita ketahui bahwa sesama dokter kita tidak boleh saling menjatuhkan bahkan pada sumpah dokter kita diharapkan memperlakukan TS seperti saudara kandung. Namun baru-baru ini di daerah saya, ada kasus seorang dokter merujuk pasien ke sebuah RS namun sampai di sana pasien dikatakan salah diagnosis dan seharusnya tidak perlu dirujuk ke RS tersebut. Pada akhirnya pasien tersebut merasa dirugikan dan melaporkan dokter tersebut di surat kabar.
Atas kejadian seperti ini bagaimana seharusnya penyampaian kepada pasien jika memang ternyata terbukti benar salah dalam diagnosis ? Terima kasih.
Untuk intern kita sendiri, salah benar ada tim mutu dan etik. Semoga kita dihindari dari kelalaian dan dapat selalu memberikan yang terbaik bagi pasien pasien kita
Menurut saya, jika memang ada kesalahan diagnosa dari teman sejawat, biarlah kita memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya dengan cara yang bijaksana tanpa perlu mempersalahkan sejawat yang memeriksa sebelumnya. Kalaupun diagnosisnya berubah/ tidak sama, kita dapat menjelaskan kepada pasien bahwa itu mungkin disebabkan perjalanan/perkembangan dr penyakit tsb.
Alo dokter semua!
Diskusinya menarik sekali nih.. Saya menambahkan sedikit yaa...
Mengenai etika memberi opini kedua bisa dibaca-baca kajian alomedika di link berikut :
https://www.alomedika.com/kajian-etik-dan-medikolegal-dari-memberikan-opini-kedua
Alo dokter semua!
Diskusinya menarik sekali nih.. Saya menambahkan sedikit yaa...
Mengenai etika memberi opini kedua bisa dibaca-baca kajian alomedika di link berikut :
https://www.alomedika.com/kajian-etik-dan-medikolegal-dari-memberikan-opini-kedua
Tema ini bagus
Saya tergelitik ingin mengembangkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya lihat di lapangan
Dari pihak medis memang pasti akan menjalankan hal tersebut karena telah ada aturan yang berlaku, tetapi apabila ada keluarga pasien (istilahnya pahlawan kesiangan) yang juga memancing di air keruh, bagaimana selanjutnya dok?
Terimakasih
Tema ini bagus
Saya tergelitik ingin mengembangkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya lihat di lapangan
Dari pihak medis memang pasti akan menjalankan hal tersebut karena telah ada aturan yang berlaku, tetapi apabila ada keluarga pasien (istilahnya pahlawan kesiangan) yang juga memancing di air keruh, bagaimana selanjutnya dok?
Terimakasih
Betul dok , terkadang kita sering dibuat bingung oleh tingkah laku "beberapa pasien" yang tendensi menjatuhkan dan menjebak kita untuk mengomentari kesalahan teman sejawat kita seperti memancing ikan di air keruh, padahal hal itu cukup sensitif bagi kita dan harusnya diselesaikan secara personal dengan suasana kekeluargaan :)
Kalau kasus nya seperti itu dok, jika itu terjadi pada saya, maka akan saya edukasi bahwa perjalanan penyakit bisa berubah dan selalu positif thingking terhadap sejawat sebelum memberikan opini itupun secara superficial saja kepada pasien untuk tatalaksana sejawat lain. Jika pasien ngotot untuk penjelasan berbeda kita bisa menyarankan pasien menanyakan kembali ke TS bersangkutan.
Alo dokter.
Hal ini cukup sering ditemui ya dok di lapangan ketika bertemu dengan berbagai watak/kepribadian tiap user.
Seperti kita tahu bahwa terkadang kesalahan diagnosis teman sejawat merupakan hal yang harus disikapi secara bijaksana, karena berbagai pertimbangan diagnostik sejawat kita yang mungkin menjadi faktor (baca: kesalahan diagnose)
Kalau di Indonesia kita memiliki lembaga"yuridis" sendiri yakni MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia), dan untuk urusan hal tersebut secara legal kesalahan diagnosis harus diselesaikan oleh mereka di MKDKI karena berisikan teman sejawat kita yang lebih mengetahui apakah ada tindakan indisipliner etik dsb.
detail tugas dari MKDKI bisa di klik dok https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt546814ab747dc/tugas-majelis-kehormatan-etik-kedokteran-dan-majelis-kehormatan-disiplin-kedokteran-indone
Kita patut edukasi ke pasien jika pasien curiga ke teman sejawat kita, maka sebisa mungkin pasien dibuat tenang karena biasanya hanya emosional belaka dan tetap jika pasien ngotot "menyalahkan teman sejawat kita", maka kita silahkan bertanya kembali ke dokter yang bersangkutan secara bijak, dan kita selaku tenaga medis bisa menjelaskan prosedur MKDKI mengatasi kesalahan diagnosis seorang dokter ini kepada pasien yang memiliki pola pikir kritis, karena jika kita biarkan maka teman sejawat kita bisa "di-kriminalisasi" seperti kejadian2 yang sudah ada karena laporan pasien di surat kabar kemudian masuk delik aduan oleh pasien ke pihak kepolisian. Yang seharusnya dilewati oleh MKDKI itu sendiri dok.
CMIIW
Alo dokter.
Hal ini cukup sering ditemui ya dok di lapangan ketika bertemu dengan berbagai watak/kepribadian tiap user.
Seperti kita tahu bahwa terkadang kesalahan diagnosis teman sejawat merupakan hal yang harus disikapi secara bijaksana, karena berbagai pertimbangan diagnostik sejawat kita yang mungkin menjadi faktor (baca: kesalahan diagnose)
Kalau di Indonesia kita memiliki lembaga"yuridis" sendiri yakni MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia), dan untuk urusan hal tersebut secara legal kesalahan diagnosis harus diselesaikan oleh mereka di MKDKI karena berisikan teman sejawat kita yang lebih mengetahui apakah ada tindakan indisipliner etik dsb.
detail tugas dari MKDKI bisa di klik dok https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt546814ab747dc/tugas-majelis-kehormatan-etik-kedokteran-dan-majelis-kehormatan-disiplin-kedokteran-indone
Kita patut edukasi ke pasien jika pasien curiga ke teman sejawat kita, maka sebisa mungkin pasien dibuat tenang karena biasanya hanya emosional belaka dan tetap jika pasien ngotot "menyalahkan teman sejawat kita", maka kita silahkan bertanya kembali ke dokter yang bersangkutan secara bijak, dan kita selaku tenaga medis bisa menjelaskan prosedur MKDKI mengatasi kesalahan diagnosis seorang dokter ini kepada pasien yang memiliki pola pikir kritis, karena jika kita biarkan maka teman sejawat kita bisa "di-kriminalisasi" seperti kejadian2 yang sudah ada karena laporan pasien di surat kabar kemudian masuk delik aduan oleh pasien ke pihak kepolisian. Yang seharusnya dilewati oleh MKDKI itu sendiri dok.
CMIIW