Alo dokter Wiji!
kalo menurut idai (http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-perannya-dalam-pencegahan-obesitas), sebetulnya anak yang minum ASI malah manfaat untuk mencegah obesitas.
Tapi memang pada beberapa kasus, bayi ASI eksklusif bisa obesitas, misalnya pada keadaan ASI oversupply atau bayi terlalu lama dibiarkan menyusu (>45menit).
Pada kasus ini, ibu diedukasi sesuai dengan penyebab yang dokter temukan saat konseling. Misalnya, bila ASI oversupply, bisa dokter sarankan ibu untuk pompa dulu sedikit ASInya sebelum setiap sesi menyusu. Atau menyusu dari satu payudara saja tiap sesi, dan payudara sebelahnya di pompa.
Terkadang, beberapa bayi memang suka berlama-lama mengisap payudara untuk mencari comfort. Ajarkan pada ibu bahwa anak menangis bukan selalu karena lapar. Dan berikan aktifitas lain yang bisa memberi rasa nyaman pada anak, misalnya dengan cuddling atau dibedong.
Bayi 3 bulan sudah bisa diajak main dok.. supaya tidak bosan dan malah jadi pengen nemplok menyusu. Kalo bayi saya dulu saya taro di playgym.. sambil tummy time.. he had a great time exploring all the colors. Sekalian bakar kalori juga.
Kalo ada penyebab/komplikasi organik atau gangguan perkembangan akibat obesitas, baiknya dirujuk SpA dok. cmiiw.

mau menanggapi, dok.. saya ada dpt 'ilmu dengar' dr salah 1 Sp.A tmpt saya bekerja dl.. menurut beliau anak d bwh 2 th dgn obesitas bs diobservasi saja, krn kalau asupannya dibatasi bisa risiko gizi kurang, dan bila aktivitasnya ditingkatkan jg relatif sulit untuk usianya..Jika lebih dr 2 th masih obes, baru mgkn perlu restriksi kalori atau peningkatan aktivitas.. Jd mnrt saya, untuk bayi ASI eksklusif jg demikian.. dipantau saja sambil tetap berikan ASI ad libitum.. Tapi bila ada pendapat lainnya lg monggo ya dok.. 😀